NGANJUK - Kerumunan massa nasabah Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar pada Senin (19/4/2021) lalu di Bank Negara Indonesia (BNI) disebabkan adanya Bantuan Presiden (Banpres) yang masuk ke ATM mereka namun tidak bisa diambil melalui mesin ATM.
Informasi yang dihimpun jurnalis Indonesiasatu.co.id kerumunan ratusan nasabah PNM Mekaar yang berada dihalaman BNI Kertosono terjadi, disebabkan Kendala sulitnya masyarakat melakukan pengambilan Banpres yang masuk di ATM mereka.
Menurut salah satu nasabah PNM Mekaar yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa bantuan tersebut tidak masuk ke saldo ATM BNI melainkan masuk ke menu mutasi.
"Kalau saldo itu tidak bertambah namun sesuai dengan informasi dari teman-teman nasabah PNM Mekaar lain mengatakan ke saya itu ngeceknya di mesin ATM dan pilih menu mutasi dan dari situlah saya tahu kalau ada bantuan sebesar Rp 1.200.000, " kata kata nasabah PNM Mekaar Kecamatan Baron, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur kepada jurnalis Indonesiasatu.co.id Rabu (21/04/2021).
Dia menambahkan adanya kerumunan nasabah PNM Mekaar datang ke kantor BNI untuk mengambil dan mengisi formulir Surat Pernyataan Penerima Bantuan (SPPB) Bantuan Pemerintah Bagi Pelaku Usaha Mikro (BPUM) dan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM).
"Kedatangan nasabah PNM Mekaar ke BNI karena tidak bisa diambil melalui mesin ATM, kalau langsung jadi saldo mungkin bisa menghindari kerumunan, " imbuhnya.
Senada dengan nasabah PNM Mekaar Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur sebut saja Pesek (Bukan_nama_sebenarnya_red) mengatakan karena bantuan itu tidak langsung bertambah ke saldo ATM melainkan masuk ke menu mutasi, untuk pencairan dana harus mengambil dan mengisi formulir SPPB BPUM dan SPTJM ke BNI.
"Sejak Senin (12/04/2021) saya cek di menu mutasi sudah masuk dana sebesar Rp 1.200.000 namun sampai saat ini masih belum bisa diambil karena belum menjadi saldo ATM BNI, " kata Pesek.
Pesek menuturkan bahwa informasi tersebut berawal dari media massa, saya sebagai nasabah PNM Mekaar juga tidak pernah mendapatkan informasi dari petugas PNM Mekaar bahwa ada bantuan masuk ke ATM pribadi saya.
"Bahkan ketika petugas kelompok PNM Mekaar yang biasanya datang dalam perkumpulan untuk bayar, katanya dia tidak tahu menahu atas cairnya dana bantuan tersebut, ya mungkin kalau saya tidak dapat informasi mungkin selamanya tidak pernah tahu bahkan tidak menerima, " papar Pesek.
Terpisah nasabah PNM Mekaar Kecamatan Lengkong sebut saja Mbok Minten (Bukan_nama_sebenarnya_red) juga menggunakan dapat informasi bantuan melalui anaknya dari aplikasi media sosial (Medsos).
"Mungkin saja bantuan ini dirahasiakan oleh pihak PNM Mekaar yang bekerja sama dengan pihak BNI karena pada waktu pertama kali kami mendapatkan bantuan sebesar Rp 2.400.000 kemarin itu, justru kami langsung menerima di perkumpulan dengan tanda tangan kami sudah langsung menerima, " kata Mbok Minten.
Mbok Minten menambahkan kalau memang pihak PNM Mekaar tidak tahu menahu tentang bantuan ini itu sangatlah tidak masuk akal.
"Bahkan beberapa nasabah yang kami ketemu di depan BNI Kertosono, itu ngecek dirinya melalui NIK KTP juga termasuk penerima bantuan namun karena tidak memiliki ATM BNI yang didapat dari pihak PNM Mekaar dia tidak bisa mencairkan dana tersebut, entah kenapa tidak semua nasabah PNM Mekaar mendapatkan ATM BNI, " papar Mbok Minten.
Ditempat lain salah satu nasabah PNM Mekaar Kecamatan Jatikalen sebut saja Marlena (Bukan_nama_sebenarnya_red) juga mengatakan bahwa bantuan yang pertama kemarin sebesar Rp 2.400.000 itu langsung dicairkan melalui petugas kelompok PNM Mekaar.
"Jadi kalau dengan alasan tidak tahu menahu kenapa data kami bisa diketahui oleh pemerintah bahwa kami adalah kelompok Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang menjadi nasabah PNM Mekaar, saya rasa pemerintah kalau tidak ada data dari PNM Mekaar tidak mungkin mencairkan bantuan ini apalagi ini adalah Banpres yang berarti langsung dari orang nomor satu di Negara, " kata Marlena.
Marlena menegaskan kalau PNM Mekaar itu tidak memberikan informasi mungkin akan dicairkan tanpa mengetahui nasabah yang pada akhirnya kami tidak bisa menikmati bantuan tersebut.
"Harapan saya bantuan tersebut segera bisa menjadi saldo ATM BNI kami, supaya bisa kami tambahkan ke modal usaha kecil saya, karena sudah beberapa hari ini mengumpulkan berkas di kantor BNI Kertosono, namun pada saat itu oleh pihak Security disuruh pulang dan nunggu di hubungi pihak BNI, " pungkas Marlena.
Kantor PNM Mekaar Kecamatan Kertosono
Ketika awak media mengkonfirmasi kantor PNM Mekaar Kecamatan Kertosono ditemui oleh tenaga yang mengatakan admin dan langsung menghubungi kepala cabang PNM Mekaar Kertosono yakni Siti Sholikah.
Menurut Siti Sholikah melalui seluler mengatakan konfirmasinya saja langsung ke BNI, karena situasi kayak gini demi menjaga nama baik perusahaan, jadi tidak bisa sembarangan memberikan informasi, karena kami tidak ada sama sekali hubungannya dengan kerumunan yang ada di BNI.
"Terkait dengan bantuan saya juga kurang tahu, mereka juga belum tentu benar kalau mereka adalah nasabah PNM Mekaar, bahkan saya bisa menyatakan itu bukan, " kata Siti Sholikah kepada Jurnalis Indonesiasatu.co.id Kamis (22/04/2021).
Ketika dikonfirmasi tentang adanya bantuan yang cair melalui PNM Mekaar tidak memberikan jawaban dan telpon langsung dimatikan.
Sementara Niken Kepala PNM Mekaar area Kabupaten Nganjuk pada berita Indonesiasatu.co.id yang tayang sebelumnya pada Selasa (20/04/2021) melalui mengatakan sudah menyampaikan kepada nasabah PNM Mekaar tentang mekanisme teknisnya pencairan bantuan tersebut yang cair melalui ATM BNI.
"Kalau terkait dengan adanya nasabah PNM Mekaar yang berkerumun karena mereka semua adalah orang awam jadi ketika mendapatkan informasi tidak disaring dulu dan ikut-ikutan ke BNI, sebenarnya terkait dengan bantuan ini mekanisme pencariannya sudah kita sampaikan ke nasabah, dikarenakan adanya nasabah yang mungkin bingung akhirnya ikut-ikutan datang ke BNI, " kata Niken.
Kantor BNI Kertosono ketika dikonfirmasi jurnalis Indonesiasatu.co.id Kamis (22/04/2021)
Akhirnya awak media kembali mendatangi kantor BNI Kertosono pada Kamis (22/04/2021) dan ditemui oleh Security atas nama M Ali namun memberikan keterangan singkat "kalau mau konfirmasi silahkan ke kantor Cabang Kediri, " pungkasnya.
Jurnalis : Sakera
Editor : Tiarsin
Biro : Kabupaten Nganjuk