Proses Banpres Rumit, Nasabah PNM Mekaar Berkerumun di BNI

    Proses Banpres Rumit, Nasabah PNM Mekaar Berkerumun di BNI

    NGANJUK - Nasabah PNM Mekaar dari sejumlah daerah kembali berkerumun mendatangi kantor BNI Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur Jum'at (23/04/2021).

    Pantauan awak media ratusan massa nasabah PNM Mekaar datang dari Kecamatan Kertosono, Baron, Lengkong, Jatikalen, Patianrowo, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Kediri, dan Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

    Informasi yang dihimpun jurnalis Indonesiasatu.co.id tetap seperti sebelumnya yakni mereka datang untuk mengumpulkan berkas formulir Surat Pernyataan Penerima Bantuan (SPPB) Bantuan Pemerintah Bagi Pelaku Usaha Mikro (BPUM) dan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM).

    Lampiran SPPB BPUM yang disiapkan oleh BNI Kertosono

    Menurut salah satu nasabah PNM Mekaar dari Kecamatan Baron sebut saja Mawar (Bukan_nama_sebenarnya_red) mengatakan sambil menunjukkan kartu ATM BNI Mekaar, bahwa ia adalah anggota nasabah PNM Mekaar Kecamatan Baron, yang jumlah kelompoknya sekitar 30 orang, namun tidak semua yang datang karena yang mendapatkan Banpres sekitar 10 orang.

    "Kemarin saja ketika ada bantuan yang pertama senilai Rp 2.400.000 juga tidak semuanya dapat kok, dan informasi ini saya dapatkan dari pihak Bank yang awalnya saya oleh petugas PNM Mekaar didata alamat lengkap terus disuruh daftar, dan buka rekening BNI terus dapat bantuan ini, bahkan saya datang kesini sudah 3 kali tapi tetap disuruh menunggu untuk pencairan, " kata Mawar.

    Kartu ATM BNI PNM Mekaar 

    Senada dengan salah satu nasabah PNM Mekaar yang datang dari Kecamatan Lengkong sebut saja Melati (Bukan_nama_sebenarnya_red) mengatakan bahwa mendapatkan informasi adanya Banpres dari grup salah satu aplikasi media sosial yang didalamnya adalah nasabah PNM Mekaar Nasional.

    "Ada yang dari Papua, Sulawesi, Kalimantan, Jawa Timur, Sumatra, dan wilayah-wilayah lain dari Sabang sampai Merauke, semuanya adalah anggota nasabah PNM Mekaar, saya hari Senin (20/04/2021) kemarin sudah mengumpulkan berkas formulir SPPB BPUM dan SPTJM, " kata Melati.

    Melati menambahkan bahwa hari Senin sempat desak-desakan karena banyaknya massa nasabah PNM Mekaar, yang pada akhirnya dibubarkan pihak kepolisian bahkan sampai jalan raya juga macet.

    Kondisi BNI dan jalan A Yani Kertosono pada Senin (20/04/2021)

    "Saya bersyukur Alhamdulillah dari Mekaar saya dapat 2 kali ini, yang kemarin Rp 2.400.000 juga dapat yang Rp 1.200.000 ini juga dapat namun belum bisa diambil karena nunggu dibuka blokiran supaya bisa dicairkan, " imbuh Melati.

    Tidak ketinggalan nasabah PNM Mekaar yang datang dari Kecamatan Jatikalen sebut saja Bunga (Bukan_nama_sebenarnya_red) mengatakan bahwa mendapatkan informasi bantuan dari petugas kelompok PNM Mekaar supaya ngecek rekening.

    "Setelah itu saya datang ke BNI Link namun tidak ada, setelah itu saya mendatangi ATM BNI yang ada di Kecamatan Lengkong masuk bantuan senilai Rp 1.200.000 pada menu mutasi, namun proses pencairan dana tersebut harus proses datang ke kantor BNI dengan cara mengumpulkan berkas formulir SPPB BPUM dan SPTJM karena belum menjadi saldo ATM, " kata Bunga.

    Terpisah salah satu ketua kelompok nasabah PNM Mekaar yang datang dari Kecamatan Kertosono sebut saja Cici  (Bukan_nama_sebenarnya_red) mengatakan kelompoknya ada 23 orang, namun yang mendapatkan Banpres 11 orang.

    "Entah tidak tahu kenapa tidak semuanya padahal kalau itu bantuan khusus pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) harusnya dapat karena semua nasabah pelaku UMKM, bahkan saya sempat diprotes oleh anggota saya "kenapa yang dapat bantuan itu-itu saja" dan bantuan yang pertama senilai Rp 2.400.000 kemarin hanya 17 orang, " kata Cici.

    Cici menambahkan bahwa dapat informasi dari anaknya yang bekerja di salah satu Bank, dan pada saat itu anak saya itu katanya ngecek, dan disuruh ngambil formulir SPPB BPUM dan SPTJM di BNI.

    "Akhirnya saya ngambil formulir SPPB BPUM dan SPTJM di BNI sini (BNI_Kertosono_red) dan saya foto copy dan saya bagikan kepada anggota saya yang dapat bantuan, dan mungkin kalau saya tidak dapat informasi dari anak saya ya hangus, dan tidak bisa menikmati bantuan tersebut, " imbuh Cici.

    Cici menegaskan bahwa tidak mungkin kalau bantuan ini pihak PNM Mekaar tidak tahu menahu karena setelah teman saya nasabah PNM Mekaar Kecamatan Patianrowo ngecek melalui NIK KTP itu juga muncul itu juga mengetahui PNM Mekaar.

    Bukti proses pengecekan data nasabah PNM Mekaar melalui NIK KTP

    "Juga tidak semua nasabah dapat ATM BNI Mekaar, melainkan hanya yang dapat bantuan senilai Rp 2.400.000 kemarin, entah yang lain juga tidak tahu kok tidak dapat ATM BNI Mekaar, " pungkas Cici.

    Sementara salah satu Security BNI Kertosono menghampiri jurnalis yang bertugas, dengan singkat mengatakan melarang pengambilan gambar.

    "Jangan mengambil gambar, " kata Security singkat.


    Jurnalis : Sakera
    Editor     : Tiarsin
    Biro        : Kabupaten Nganjuk

    Tony Rosyid

    Tony Rosyid

    Artikel Sebelumnya

    Sekda Bagikan Bingkisan Idul Fitri untuk...

    Artikel Berikutnya

    Novita Wijayanti Apresiasi Progres Pembangunan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Bupati Barru Tinjau Dapur Umum Pasca Banjir, Pastikan Kebutuhan Makanan untuk Pengungsi Terpenuhi
    Dalam rangka Antisipasi Geng Motor dan Tawuran serta GU Kamtibmas di lingkungan Masyarakat, Anggota Polsek Tirtajaya melaksanakan Patroli Prekat dan Giat KRYD di Wilayahnya
    Menjaga lingkungan tetap bersih, Babinsa Kodim 1428/Mamasa bersama masyarakat bersihkan saluran air
    Babinsa Kodim 1401/Majene Aktif Berikan Dukungan kepada Petani Jagung
    Bupati Barru Pantau Kesiapan Posko Bencana Kabupaten Di Islamic Centre

    Ikuti Kami