Nasabah PNM Mekaar Berkerumun di BNI, Ada Pihak yang Halangi Kerja Jurnalis

    Nasabah PNM Mekaar Berkerumun di BNI, Ada Pihak yang Halangi Kerja Jurnalis

    NGANJUK - Sejumlah masyarakat berkerumun di jalan A Yani, tepatnya depan kantor Bank Negara Indonesia (BNI) Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Senin (19/04/2021) pagi sekitar mulai pukul 05.00 WIB.

    Masyarakat tersebut merupakan nasabah Lembaga Pembiayaan dan Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar yang datang dari sejumlah daerah mulai dari Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Kediri, juga dari Kabupaten Jombang, karena banyaknya masa yang berkerumun sampai akses jalan A Yani Kertosono sempat tersendat dan macet.

    Jalan A Yani Kertosono ketika macet yang disebabkan oleh kerumunan nasabah PNM Mekaar

    Informasi yang dihimpun jurnalis Indonesiasatu.co.id masyarakat mendatangi kantor BNI Kertosono untuk mengumpulkan berkas pembukaan blokir ATM yang diduga diblokir oleh pihak BNI karena Bantuan Presiden (Banpres) sebesar Rp 1.200.000 untuk pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) diduga sudah cair.

    Pantauan awak media dilapangan ratusan nasabah PNM Mekaar diduga melanggar protokol kesehatan, yang pada akhirnya sekitar pukul 10.00 WIB dibubarkan oleh pihak jajaran kepolisian sektor (Polsek) Kertosono.

    Menurut salah satu nasabah PNM Mekaar yang berasal dari Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri yang enggan disebutkan namanya mengatakan pihaknya datang untuk mengumpulkan berkas terkait pembukaan blokir ATM yang diduga diblokir oleh pihak BNI, karena Banpres sudah cair melalui ATM BNI.

    "Saya cek itu saldo ATM tidak bertambah namun di cek di mutasi sudah masuk sebesar Rp 1.200.000 tapi belum bisa dicairkan karena ATM terblokir, " kata salah satu nasabah PNM Mekaar Kecamatan Kunjang, Kediri.

    Senada dengan nasabah PNM Mekaar yang berasal dari Kecamatan Baron, Kabupaten Nganjuk mengatakan kedatangannya ke BNI Kertosono untuk mengumpulkan berkas pembukaan blokir ATM BNI yang didapat dari PNM Mekaar.

    Salah satu nasabah PNM Mekaar yang menunjukkan ATM BNI nya terblokir

    "Saya dapat ATM BNI ini melalui perkumpulan PNM Mekaar di Baron, karena kami cek mendapatkan Banpres sebesar Rp 1.200.000, akhirnya saya datangi ATM BNI Kertosono namun tidak bisa diambil melalui mesin ATM BNI karena terblokir, " kata nasabah PNM Mekaar Kecamatan Baron, Nganjuk.

    Tidak ketinggalan beberapa nasabah PNM Mekaar dari Kecamatan Bandarkedungmulyo, Kabupaten Jombang mengatakan bahwa sebenarnya supaya tidak berkerumun seperti ini harusnya pencairan Banpres dikembalikan ke masing-masing kelompok yang ada di Desa.

    "Sebenarnya saya juga tidak mau berkerumun seperti ini namun karena semua nasabah PNM Mekaar ATM nya diblokir oleh pihak BNI, akhirnya saya juga datang untuk membuka blokiran supaya bisa dicairkan, " kata nasabah PNM Mekaar Kecamatan Bandarkedungmulyo, Jombang.

    Sementara itu Pimpinan PNM Mekaar Kabupaten Nganjuk Niken ketika dikonfirmasi melalui seluler Pimpinan PNM Mekaar Kecamatan Baron yang enggan disebutkan namanya mengatakan pihaknya sebenarnya welcome saja namun harus mengajukan surat dulu yang akan disampaikan ke pusat dan itupun kami harus menunggu ACC dari pusat untuk memberikan informasi.

    "Kalau terkait dengan adanya nasabah PNM Mekaar yang berkerumun karena mereka semua adalah orang awam jadi ketika mendapatkan informasi tidak disaring dulu dan ikut-ikutan ke BNI, sebenarnya terkait dengan bantuan ini mekanisme pencariannya sudah kita sampaikan ke nasabah, dikarenakan adanya nasabah yang mungkin bingung akhirnya ikut-ikutan datang ke BNI, " kata Niken.

    Niken menambahkan untuk konfirmasi lebih lanjut silahkan melayangkan surat, dan akan kami ajukan ke atasan untuk mendapatkan informasi, karena untuk memberikan statement kepada wartawan tidak boleh asal-asalan minimal disaring dulu.

    "Karena kejadian sebelumnya ada pihak yang mengaku dirinya adalah wartawan ternyata bukan, melainkan sejenis blog pribadi, namun meskipun panjenengan merupakan wartawan resmi tetap akan kami tunggu surat resminya, " imbuh Niken.

    Sementara itu Tiarsin yang biasa disapa akrab Sakera sudah menunjukkan Surat Keputusan (SK) jurnalis yang resmi diterbitkan dari redaksi PT. Jurnalis Indonesia Satu dan menyuruh pimpinan PNM Mekaar untuk cek box redaksi namun tidak direspon.

    Sampai berita ini diturunkan pihak BNI Kertosono, Kabupaten Nganjuk dikonfirmasi dijawab oleh seorang Security pimpinan adanya di BNI Nganjuk, dan bisanya ditemui di Kantor Cabang Pembantu (KCP) BNI Nganjuk.

    Keesokan harinya awak media mendatangi BNI Nganjuk, Jl. Ahmad Yani, Payaman, Kec. Nganjuk, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur  namun salah satu Security kembali menjawab bahwa pimpinan ada di Cabang Kediri.


    Jurnalis : Sakera
    Editor     : Tiarsin
    Biro        : Kabupaten Nganjuk

    Tony Rosyid

    Tony Rosyid

    Artikel Sebelumnya

    Sekda Bagikan Bingkisan Idul Fitri untuk...

    Artikel Berikutnya

    Novita Wijayanti Apresiasi Progres Pembangunan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Polsek Bogor Tengah Lakukan Kunjungan ke Tokoh Agama   
    Bhabinkamtibmas Lakukan Bersih-bersih di Kali Bersama Warga   
    Bhabinkamtibmas Bantu Evakuasi Warga yang Rumahnya Tidak Layak Huni
    Bhabinkamtibmas Polsek Cipatujah Menjalin Kedekatan Dengan Masyarakat Binaanya
    Bhabinkamtibmas Polsek Cipatujah Laksanakan Sambang Silaturahmi Kepada Warga Binaanya

    Ikuti Kami