Jebol Trotoar proyek Jalan Nasional Dalam Kota Palu

    Jebol Trotoar proyek Jalan Nasional Dalam Kota Palu

    Palu - Proyek jalan nasional dalam Kota Palu berbiaya APBN senilai Rp. 165.640. 728.000, dengan nama paket yakni rehabilitasi dan rekonstruksi ruas jalan Tompe-Dalam Kota Palu-Surumana yang dimulai sejak tahun 2019 hingga bulan April 2021 belum juga rampung terlaksana.

    Hajatan mulia ini berdasarkan informasi telah di perpanjang waktu pelaksanaanya, namun sayang. Ditengah percepatan progres capaian pelaksanaan pekerjaan, pihak penyedia jasa yang diketahui adalah salah satu perusahaan plat merah tersebut diduga tidak memprioritaskan mutu pekerjaan, padahal semestinya tujuan pemerintah pusat merehabilitasi serta merekonstruksi jalan yang rusak pasca bencana gempa bumi dasyat itu adalah mempercepat pemulihan ekonomi nasional khususnya di Kota Palu dan daerah sekitarnya.

    Berbagai sorotan publik pun mengemuka saat hajatan ini dikebut, diantaranya adalah proses pekerjaan saluran U-ditch yang disinyalir mengabaikan petunjuk dalam kontrak kerja. Hal inipun diketahui saat reportase media ini dilokasi pekerjaan serta dari laporan masyarakat sekitar yang menyaksikan langsung dugaan buruknya kualitas pekerjaan.

    Warga Kota Palu Anto menyebutkan bahwa ada dugaan pekerjaan saluran yang tidak sesuai petunjuk seperti pada ruas Kebun Sari - Tondo. Media inipun menelusuri langsung ke titik yang dimaksud, hasilnya tampak jelas yakni besi untuk struktur dinding saluran U-ditch hanya berjumlah 5 batang. Gambar diambil tanggal 16/02/2021

    Tak hanya itu, dilokasi lainya tepatnya didepan rumah sakit umum daerah atau yang dikenal rumah sakit undata palu, besi tulangan dinding saluran yang digunakan hanya 5 batang.

    Selain adanya dugaan pengurangan volume pembesian, pekerjaan saluran U-ditch meniadakan pengunaan beton decking yang berfungsi sebagai pemisah antara besi Tulangan lantai dan lantai kerja, sehingganya besi Tulangan tersebut tidak terselimuti beton K250 dan menempel langsung ke lantai kerja saluran.

    Masih diruas jalan paket rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana berbandrol Rp. 165.640.728 miliar. Pihak pelaksana disinyalir mengabaikan kualitas pekerjaan trotor pada ruas jalan Abdurahman Saleh dan ruas jalan Basuki Rahmat.

    Hasil pantauan media ini tepatnya di ruas jalan Abdurahman Saleh trotoar yang baru saja selesai dikerjakan sudah terlihat rusak parah hampir sepanjang jalan arah kiri bandara Sis Aljufri Palu sekitar 500 meter trotornya jebol.

    Pada ruas lainya yakni jalan Basuki Rahmat, nampak juga ada kerusakan trotoar tepatnya disamping dialer Suzuki sinar galesong. Bahkan parahnya ada sebagian bak kontrol yang tidak berpenutup dan juga belum selesai dikerjakan.

    Dengan pagu Rp. 207 miliar proyek ini terkontrak dengan harga terkoneksi Rp. 165.640.728.000 sangat jauh dari kata baik sebab diberbagai titik terdapat kejanggalan-kejanggalan pekerjaan.

    Diruas jalan Diponegoro pihak pelaksana diduga lalai menjaga kualitas dan mutu pekerjaan seperti adanya dugaan pengecoran dinding saluran yang dilakukan dalam genangan air yang keruh.

    Terkait hal ini, Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional Provinsi Sulawesi Tengah Muh Syukur. ST yang dikonfirmasi menjelaskan bahwa pihaknya akan segera menurunkan tim unit kepatuhan internal ( UKI ) untuk melakukan investigasi lapangan.

    Kepala balai saat itu berjanji akan segera melaporkan hasil kerja tim unit kepatuhan internal dari balai pelaksana jalan nasional provinsi sulawesi tengah, namun hingga kini media ini belum mendapatkan hasil dari tim UKI tersebut.

    Tak hanya Kepala Balai yang dimintai tanggapanya, PPK yang bertanggung jawab terhadap proyek rehabilitasi dan rekonstruksi jalan nasional Tompe, Dalam Kota Palu Surumana ini tidak bersedih memberikan keterangan resminya malah sebaliknya melakukan aksi blokir nomor. Ada apa sesungguhnya dengan PPK Rismon, kenapa mesti melakukan blokir nomor. Padahal jika ditelisik hal yang dilakukan media ini adalah kepentingan pembangunan di Sulawesi Tengah dalam kapasitas sebagai fungsi control sosial sebagaimana amanat UU.

    Kepala satuan kerja PJN II yang dimintai keterangan terkait dengan pelaksanaan hajatan pasca bencana memberikan tanggapan.

    " Terimakasih atas informasinya, saya akan berkoordinasi dengan PPK dan team lapangan mengingat bahwa masih dalam masa pelaksanaan, akan segera kami perbaiki tabe." Tulisnya dalam pesan WhatsApp.

    Kualitas proyek Rp. 165 miliar lebih dipertanyakan dan patut dievaluasi pihak berwenang pasalnya sejumlah temuan dilapangan cukup ganjil karena ada dugaan menyerempet ketentuan.

    Pihak pelaksana dan juga Balai Pelaksana Jalan Nasional Provinsi Sulawesi Tengah diharapkan dapat menjelaskan ke publik mengapa pekerjaan dinding saluran u-ditch berbeda-beda pembesianya diantara ruas yang ada sementara type saluran mengunakan type DS 3A.

    Hal inipun dikonfirmasi langsung pada General Superintendent Yohani pria separuh baya dikantor nya komplex rumah sakit umum daerah Undata palu 20/02/2021

    Yohanes menjelaskan bahwa pihaknya dalam melakukan kegiatan pekerjaan tetap mengacu pada ketentuan yang ada dan tidak perna melakukan pengurangan volume pekerjaan. Namun setelah media ini memperlihatkan gambar pekerjaan saluran yang terindikasi diluar spesifikasi teknis barulah pimpinan PT. Nidya Karya area Palu ini mengakui bahwa ada item pekerjaan yang mungkin diluar ketentuan.

    " Jika sesuai gambar ini mungkin adalah item-item pekerjaan yang salah namun itu bukanlah arahan dari pimpinan, itu kesalahan pekerja dilapangan." Terang Yohanis.

    Yohanis pun menjelaskan bahwa type saluran adalah DS 3A untuk ruas Kebun Sari Tondo dan Abdurahman Saleh serta Silae dengan jumlah pembesian pada dinding saluran sebanyak 6 batang besi.

    Mengenai pembesian saluran U-ditch ini, keterangan yang diberikan Yohanis selaku General Superintendent berbeda jauh dengan apa yang dijelaskan Risco pengawas lapangan dari PT. Nidya Karya.

    Menurut Risco dalam sambungan telponnya mengatakan bahwa dalam gambar kerja pembesian untuk struktur dinding saluran U-ditch berjumlah 7 batang.

    " Pembesianya 7 batang Pak, ini sesuai gambar kerja pada proyek rehabilitasi dan rekonstruksi jalan nasional dalam Kota Palu Batas Sulbar." Urainya singkat.

    Kerusakan trotor hasil karya PT. Nidya Karya pada ruas jalan Basuki Rahmat dan ruas jalan Abdurahman Saleh Kota Palu dikeluhkan sejumlah pejalan kaki yang melintas.

    Agus warga Birobuli merasa heran dengan pekerjaan trotor jalan Abdurahman Saleh, menurutnya trotoar ini baru saja dikerjakan namun sudah mengalami kerusakan diberbagai titik, sama halnya dengan trotoar di jalan Basuki Rahmat, hingga hari ini terus dibiarkan rusak. Pasti ada yang salah ucapnya pada media ini 22/04/21.

    Ia berharap kontraktor segera memperbaiki kerusakan trotoar tersebut agar bisa dimanfaatkan sebagai jalur pejalan kaki khususnya warga Birobuli.

    Updates

    Updates

    Artikel Sebelumnya

    Sekda Bagikan Bingkisan Idul Fitri untuk...

    Artikel Berikutnya

    Novita Wijayanti Apresiasi Progres Pembangunan...

    Berita terkait