Anak Muda Yogyakarta Dapat Kesempatan Beasiswa ke India

    Anak Muda Yogyakarta Dapat Kesempatan Beasiswa ke India

    YOGYAKARTA - Pemerintah India menawarkan dua program beasiswa untuk generasi muda di DIY. Beasiswa yang ditawarkan diantaranya beasiswa di bidang informasi teknologi (IT) dan kesehatan, dalam hal ini beasiswa keperawatan.

    Duta Besar India untuk Indonesia, Manoj Kumar Bharti mengatakan, per tahunnya ada ratusan program beasiswa dari Pemerintah India untuk Indonesia. Untuk program beasiswa bagi DIY, pihaknya menargetkan generasi muda yang memiliki pengalaman kerja untuk diberikan pelatihan (training).

    "Untuk DIY sendiri kita ada 64 jenis beasiswa yang kami sediakan dan tidak dipungut biaya sama sekali, " kata Manoj usai berkunjung ke Kantor Gubernur DIY, Senin (5/4).

    Manoj menyebut, berbagai program yang ditawarkan tersebut penting untuk saling mendukung antara India dan DIY. Terlebih, DIY dinilai sebagai daerah yang paling representatif untuk mengembangkan program beasiswa tersebut.

    Manoj menilai DIY memiliki fasilitas yang mendukung untuk mengembangkan pendidikan. "Saya lihat DIY adalah tempat yang nyaman, dengan masyarakat yang masih kental memiliki budaya, serta merupakan daerah dengan kesadaran pendidikan tinggi. Fasilitasnya juga sangat mendukung, sehingga ide program ini sangat cocok, " ujarnya.

    Selain itu, pihaknya juga menyediakan 500 pelatihan pendek (shortcourse) bagi DIY. Pemda DIY pun memberi lampu hijau untuk dijalankannya program-program tersebut.

    "Sri Sultan (Gubernur DIY) memberi lampu hijau, Sri Sultan sempat menekankan pentingnya menjalin kerja sama dengan India. DIY dan India perlu saling mendukung untuk lebih berkembang, " kata Kepala Dinas Perizinan dan Penanaman Modal (DPPM) DIY, Agus Priyono.

    Terkait program beasiswa kesehatan, diharapkan nantinya penerima beasiswa sudah mengantongi commonwealth. Sehingga, kata Agus, dapat mempermudah para penerima beasiswa untuk mengaplikasikan ilmunya secara luas.

    "Tadi Pak Gubernur meminta untuk para nakes ini mendapatkan sertifikat penyetaraan semi internasional ini. Sehingga, apabila mereka lulus sertifikat ini bisa dipakai untuk bekerja di Singapura, atau daerah lain tanpa repot lagi, " ujarnya.(republika.co.id)

    Tony Rosyid

    Tony Rosyid

    Artikel Sebelumnya

    Sekda Bagikan Bingkisan Idul Fitri untuk...

    Artikel Berikutnya

    Novita Wijayanti Apresiasi Progres Pembangunan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Jangan Mengaku Jurnalis Jika Tata Bahasa Anda Masih Berantakan
    Hendri Kampai: Indonesia Harus Bangkit Produktif, Jangan Hanya Menjadi Pasar Produk Asing
    Dorong Perubahan dari Akar, Herman Djide:  Bangun Desamu yang Lebih Maju, Untuk Generasimu
    Selama Libur Panjang Polresta Banyuwangi Gelar KRYD di Pelabuhan ASDP Ketapang
    Babinsa Koramil 0824/05 Sumberjambe Bersama Warga Kerja Bakti Bangun Drainase, Optimalkan Irigasi dan Mitigasi bencana

    Ikuti Kami