Jurnal UMKM, Referensi Berita UMKM Terbaik di Indonesia

WIRAUSAHA - Dalam sebuah bisnis global, maka UMKM merupakan usaha kecil yang masih rentan terhadap persaingan pasar dan tantangan. Banyak kendala yang harus mereka hadapi, sehingga wajar saja jika di Indonesia UMKM sangat diperhatikan.

Untuk bisa bersaing dalam pasar yang lebih luas, tentunya pebisnis UMKM harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang UMKM. Karena itulah berita UMKM sangat bermanfaat untuk kamu yang sedang mengembangkan usaha kecil.

Baca juga: BLK Kerinci Kembali Lanjutkan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi

Salah satu langkah untuk mendapatkan informasi seputar dunia UMKM maka kamu bisa mendapatkannya melalui internet. Banyak website UMKM yang bisa kamu jadikan referensi, salah satunya adalah jurnal umkm.

Namun sebelum membahas betapa pentingnya berita terkait UMKM atau kita anggap media monitoring terhadap UMKM, maka alangkah bijaksananya jika kamu juga mengetahui apa yang dimaksud dengan usaha UMKM ini.

Baca juga: Bantuan Presiden Produktif Diberikan Ke Pelaku Usaha Mikro Tak Memiliki Kredit

Apa itu UMKM?

Baca juga: Cintai Budaya Asli Blitar Lewat Batik Cakra Palah

UMKM adalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah, usaha produktif yang dimiliki oleh individu atau badan usaha yang memenuhi kriteria sebagai usaha mikro. Menurut peraturan perundang-undangan No. 20 tahun 2008, kriteria UMKM dibedakan menjadi usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah.

Untuk mengetahui jenis usaha yang dijalankan, penting untuk memperhatikan kriteria-kriterianya terlebih dahulu. Ini penting untuk pengurusan surat izin usaha di masa depan dan juga untuk menentukan besaran pajak yang akan dikenakan kepada pemilik UMKM.

Baca juga: Tingkatkan Kewirausahaan, FEB Usakti Jakarta Gelar Pelatihan Model Bisnis Bagi UMKM dan Wirausaha Muda

Kriteria UMKM

Baca juga: Disperindagkop dan UKM Kota Pariaman Berikan Pelatihan dan Bantuan kepada 75 Pelaku Usaha IKM

UMKM dibagi kedalam tiga kriteria berdasarkan pendapatan yang diperolehnya, berikut beberapa perbedaan dari setiap kreteria UMKM tersebut, diantaranya adalah?

1. Usaha Mikro

Usaha mikro adalah usaha ekonomi produktif yang dimiliki oleh individu atau badan usaha sesuai dengan kriteria usaha mikro.

Usaha yang termasuk dalam kategori usaha mikro adalah yang memiliki pendapatan bersih maksimal Rp 50.000.000, -, tidak termasuk bangunan dan tanah tempat usaha. Hasil penjualan usaha mikro setiap tahunnya tidak lebih dari Rp 300.000.000, -.

2. Usaha Kecil

Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, baik dimiliki oleh individu atau kelompok, dan bukan merupakan cabang dari perusahaan utama. Usaha kecil ini dikuasai dan dimiliki serta menjadi bagian dari usaha menengah, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Usaha yang memenuhi kriteria usaha kecil adalah yang memiliki kekayaan bersih antara Rp 50.000.000, - hingga Rp 500.000.000, -. Hasil penjualan bisnis setiap tahunnya berkisar antara Rp 300.000.000, - hingga maksimal Rp 2.500.000.000, -.

Baca juga: Tingkatkan Daya Tahan UMKM di Masa Pandemi Covid-19, FEB Usakti Jakarta Gelar Pelatihan Pengembangan Usaha Mikro Makanan Khas Padang

3. Usaha Menengah

Usaha menengah adalah usaha dalam ekonomi produktif yang bukan merupakan cabang atau anak usaha dari perusahaan pusat, serta menjadi bagian dari usaha kecil, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Untuk masuk dalam kriteria menengah ini, maka usaha memiliki penjualan setiap tahunnya diatas Rp 2, 5 miliar.

Pentingnya Informasi Untuk Kembangkan UMKM

Seorang pelaku bisnis UMKM tentunya harus memahami perkembangan dari UMKM, sehingga mereka harus melakukan media monitoring setiap waktu. Media monitoring adalah solusi efektif untuk UMKM dalam memahami tren, respon pelanggan, dan reputasi merek.

Mengapa ini sangat penting untuk bisnis UMKM? Di era digital saat ini, menjalankan bisnis UMKM tidak hanya sekadar menjual produk, tetapi juga membangun hubungan yang baik dengan pelanggan. Pelanggan zaman sekarang sangat aktif di media sosial, sering berbagi pengalaman baik maupun buruk tentang produk atau layanan.

Baca juga: Perluas Penyaluran KUR UMKM, Pemerintah Gandeng Platform Digital

Sayangnya, tidak semua pelaku UMKM menyadari betapa pentingnya memahami apa yang dibicarakan pelanggan. Di balik setiap komentar atau infromasi, terdapat peluang besar untuk berkembang. Di sinilah media monitoring menjadi alat yang sangat diperlukan.

Apa Itu Media Monitoring

Media monitoring adalah proses memantau dan menganalisis informasi yang tersebar di berbagai platform digital, seperti media sosial, blog, forum, hingga berita online. Tujuannya adalah untuk mengetahui apa yang sedang dibicarakan tentang bisnismu, produk, atau bahkan industri secara keseluruhan.

Bayangkan media monitoring sebagai mata-mata digital yang membantu kamu tetap terinformasi tentang opini pelanggan, tren pasar, hingga isu-isu yang dapat mempengaruhi reputasi bisnismu. Dengan media monitoring, kamu tidak perlu khawatir ketinggalan informasi penting yang dapat berdampak pada UMKM kamu.

Kenapa Media Monitoring Penting untuk UMKM?

Baca juga: Warga Desa Ranca Gong, Julianto Kembangkan Budidaya Ikan Lele

1. Mengetahui Opini Pelanggan Secara Real-Time

Pernahkah kamu penasaran tentang apa yang dipikirkan pelanggan mengenai produk atau layananmu? Media monitoring membantumu melihat semua ulasan, komentar, atau diskusi yang melibatkan bisnismu.

Misalnya, jika ada pelanggan yang mengatakan, “Produk ini bagus banget, tapi pengirimannya lama, ” kamu bisa langsung mengetahui apa yang perlu diperbaiki agar pelanggan lebih puas.

2. Mendeteksi Tren Pasar Lebih Cepat

Tren digital sering berubah dengan cepat, dan agar UMKM tetap relevan, penting untuk selalu mengikuti perkembangan tersebut. Dengan update berita memungkinkan kamu untuk mengetahui topik-topik yang sedang ramai dibicarakan, baik itu mengenai produk, gaya hidup, atau kebutuhan baru pelanggan.

Misalnya, jika ada tren tentang gaya hidup ramah lingkungan, kamu bisa segera menyesuaikan produk atau kampanyemu agar sejalan dengan tren ini.

3. Mengelola Reputasi Brand

Manfaat lainnya dapat mengelola reputasi suatu brand. Reputasi adalah aset yang sangat berharga bagi UMKM. Dengan media monitoring, kamu dapat mendeteksi isu negatif tentang bisnismu lebih awal.

Baca juga: Pemberdayaan Forum Desa Semen Tonasa Aktifkan Pengrajin Anyaman Bambu

Misalnya, jika ada keluhan pelanggan yang mulai viral, kamu bisa segera memberikan tanggapan atau solusi sebelum isu tersebut merusak reputasimu lebih jauh.

4. Meningkatkan Strategi Marketing

Dengan mendapatkan berita yang update maka kamu bukan hanya mendengar, tetapi juga memahami. Data yang kamu peroleh dari proses ini bisa digunakan untuk memperbaiki strategi marketing. Misalnya, jika kamu menemukan bahwa pelanggan lebih suka membeli produkmu saat ada promo free ongkir, kamu bisa merancang lebih banyak kampanye yang menarik minat pelanggan berdasarkan informasi tersebut.

5. Memantau Kompetitor Secara Cerdas

Selain memantau bisnismu sendiri, media monitoring juga berguna untuk melihat apa yang dilakukan oleh kompetitor. Apakah mereka meluncurkan produk baru? Apakah ada pelanggan mereka yang kecewa? Semua informasi ini bisa menjadi senjata untuk memperkuat posisi bisnismu di pasar.

Keunggulan Media Monitoring 

1. Hemat Waktu dan Efisien

Daripada harus melakukan riset yang panjang dan memakan biaya yang tidakj sedikit, maka kamu bisa memeriksa satu per satu komentar atau ulasan secara manual, berita UMKM terupadte hingga kamu mengakses semua informasi yang dibutuhkan dalam satu platform. Ini tentu lebih hemat waktu dan energi, terutama bagi UMKM dengan tim kecil.

Baca juga: Makroni Pemuda Desa Karangsono Geluti Usaha Limbah Jadi Berkah

2. Data yang Akurat dan Real-Time

Informasi yang kamu peroleh bisa akurat secara real-time, sehingga kamu dapat segera mengambil tindakan jika ada masalah atau peluang yang muncul.

3. Membantu Membuat Keputusan Lebih Cepat

Dengan semua data yang terkumpul, kamu dapat membuat keputusan berdasarkan fakta, bukan sekadar asumsi. Misalnya, jika tren menunjukkan bahwa pelanggan lebih menyukai produk tertentu, kamu bisa lebih fokus untuk mengembangkan produk tersebut demi meningkatkan penjualan.