JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung mengatakan, Indonesia tidak boleh kehilangan arah dalam rangka menyelamatkan masyarakat dari penyebaran virus secara medis. Untuk itu ia menegaskan bahwa PT Pertamina Bina Medika Indonesia Healthcare Corporation (Pertamedika IHC) harus menjadi pionir dalam penanganan darurat Covid-19.
Hal tersebut ia ungkapkan ketika meminta persetujuan kesimpulan rapat antara Komisi VI DPR RI dengan jajaran direksi Pertamedika IHC yang menjadi leader holding BUMN rumah sakit di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (6/7/2021). Martin menyampaikan akan menindaklanjuti kebutuhan anggaran Pertamedika IHC kepada Menteri BUMN dalam agenda rapat terdekat.
“Komisi VI DPR RI akan membicarakann lebih lanjut dengan Menteri BUMN RI dalam Rapat Kerja selanjutnya terkait dengan dukungan anggaran untuk peningkatan kinerja perusahaan PT Pertamedika IHC menjadi pionir dalam menangani darurat Covid-19, ” terang politisi Partai NasDem tersebut.
Dalam upaya menjadikan Pertamedika IHC menjadi pionir penanganan Covid-19, Martin pun mendesak perusahaan pelat merah tersebut untuk mempertahankan standard kualitas pelayanan Kesehatan, menjamin efektivitas tenaga kesehatan, meningkatkan kapasitas tempat tidur, dan alat-alat penunjang Kesehatan melalui sinergi dengan BUMMN Farmasi dan perusahaan BUMN lainnya.
Selain itu pula, Martin menjelaskan, Komisi VI DPR RI juga mendorong PT Pertamedika IHC untuk mempercepat proses alih fungsi Asrama Haji Pondok Gede, pembangunan RS Modular Tanjung Duren dan memanfaatkan fasilitas lainnya milik BUMN untuk digunakan sebagai tempat isolasi, perawatan rumah sakit, fasilitas nakes dan dukungan lain terkait penanganan Covid-19. (er/sf)