BOGOR -
Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 53 SEAMEO Biotrop diwarnai dengan peluncuran program-program unggulan dan kegiatan tingkat regional. Peluncuran program unggulan yang digelar secara luring dan daring di Bogor, Jawa Barat, Kamis (08/04/2021), tersebut dihadiri oleh seratusan tamu undangan dan 250 staf internal Biotrop.Direktur SEAMEO Biotrop, Zulhamsyah Imran, mengatakan, SEAMEO Biotrop genap berusia 53 tahun pada 6 Februari 2021. Peluncuran program unggulan ini merupakan wujud rasa syukur SEAMEO Biotrop karena dapat berkontribusi dan menghasilkan karya-karya unggulan. “Pencapaian yang dihasilkan sampai dengan saat ini merupakan hasil kerja keras dan kerja cerdas SEAMEO Biotrop bekerja sama dengan mitra, baik dengan kalangan pemerintahan maupun swasta” ungkap Zulhamsyah.
Berbagai program unggulan sesuai tema HUT 53: 'Be There for Nature Solutions' dirancang dalam perjalanan 100 hari pertama (Biotrop in 100 days–BID100) di bawah kepemimpinan Zulhamsyah Imran dan Perdinan. Program unggulan yang meliputi aplikasi HRIS, BiOOC dan ISAIMAT, oleh SEAMEO Biotrop ini didukung oleh seluruh manajer dari sembilan departemen. Program unggulan SEAMEO Biotrop dikemas dalam berbagai program yang diarahkan untuk akselerasi visibilitas Biotrop sesuai mandat penelitian, pelatihan, dan diseminasi, dengan melakukan berbagai transformasi tata kelola organisasi dan rancangan kegiatan melalui Program BID100 - 10Bs.
Adapun program 10Bs yang dimaksud meliputi: 1) BIOMA (BIOTROP Management and Administration) 2) BIOTA (BIOTROP Innovate Transformation for Action) 3) BEE (BIOTROP Biodiversity Education Exchange) 4) BIOSOBAT (BIOTROP School of Biodiversity and Technology) 5) BLF (BIOTROP Biodiversity Leadership Forum) 6) BIOMIND (BIOTROP Initiation and Network Development) 7) BIOCHAR (BIOTROP Charity) 8) BTS (BIOTROP to School) 9) BIOMOP (BIOTROP Media and Outreach and Publication), dan 10) BLEND (BIOTROP Learning and Enrichment Development).
Peluncuran program unggulan disajikan melalui berbagai video promosi singkat (teaser) yang dikemas secara menarik oleh berbagai departemen di bawah koordinasi Departemen KMD. Semangat baru SEAMEO Biotrop juga dituangkan pada MARS Biotrop: Mountain to Ocean (MoTO), yang diciptakan oleh Rima Febriana (KMD) dan Zulhamsyah Imran.
Selain peluncuran program unggulan, di hari yang sama juga diselenggarakan
dan diskusi grup terpumpun (FGD) bertema “Potensi Pengembangan Minyak Atsiri Memasuki Era Normal Baru di Asia Tenggara”.
tersebut diikuti sekitar 100 peserta yang berasal dari Indonesia, Filipina, India, dan Kamboja yang terdiri dari peneliti, dosen, mahasiswa maupun masyarakat umum. Tema yang diambil dalam rangkaian acara HUT ke 53 ini adalah 'Be There for Nature Solutions'.
Pada perayaan HUT kali ini juga dilakukan penandatanganan naskah kesepahaman dan naskah kerja sama antara SEAMEO Biotrop dan Institut Pertanian Bogor (IPB), PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk., Balai Uji Terap Teknik dan Metode Karantina Pertanian (BUTTMKP), dan Yayasan Usaha Mulia. Ada juga
buku Kajian Lingkungan Hidup Strategis. Dalam kesempatan yang sama juga dilakukan pemberian penghargaan bagi staf dan mitra Biotrop lainnya.
Ketua Dewan Pembina SEAMEO Biotrop sekaligus Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Arif Satria, memberikan ucapan selamat ulang tahun kepada SEAMEO Biotrop yang telah berkontribusi serta memberikan karya-karya unggulan selama 53 tahun. Sebagai bagian dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kata Arif, SEAMEO Biotrop telah berkiprah menjembatani transfer ilmu dan teknologi bagi masyarakat umum maupun sekolah-sekolah, khususnya SMK yang berbasis biologi atau yang sesuai dengan kompetensi SEAMEO Biotrop.
“Semoga ke depannya SEAMEO Biotrop dapat terus berkembang dan menyumbangkan karya-karyanya yang bermanfaat bagi bangsa Indonesia dan bangsa-bangsa lain di Asia Tenggara, ” ungkap Arif.
Sementara itu Koordinator Acara HUT SEAMEO Biotrop, Dewi Suryani, mengatakan, tujuan penyelenggaraan perayaan hari ulang tahun SEAMEO Biotrop kali ini tak lain untuk memperingati dan mempromosikan pencapaian SEAMEO Biotrop selama 53 tahun terakhir, dan menumbuhkan rasa bangga di antara staf, alumni, anggota Dewan Pembina, mitra kerja, serta pemangku kepentingan lainnya.
"Lalu memperkuat dukungan para pemangku kepentingan dan kerja sama antara SEAMEO Biotrop dan para mitra nasional dan regional, " pungkas Dewi.
Oleh sebab itu, pada perayaan HUT 53 kali ini, SEAMEO Biotrop memberikan berbagai penghargaan kepada mitra, staf, dan berbagai pihak yang mendukung. Adapun penghargaan bagi staf dan mitra Biotrop disajikan pada daftar berikut.
Penghargaan |
Penerima |
BIOTROPIA Award | Indah Wahyuni, M.Si |
BIODIVERS Award | Anidah, M.T.Pn |
BIOWIND Award | Dewi Rahmawati, M.Si |
Senior Scientist Awards | 1. Dr. Okky S Dharmaputra 2. Dr. Erina Sulistiani |
Young Scientist Awards | 1. Risa Rosita, S.Si 2. Saiful Bachri, S.Si |
Lifetime Achievement Award |
Dr. Supriyanto |
MIC Awards | 1. Rektor IPB University 2. Cagayan State University (CSU), Philippines |
Best Manager Award | Santi Ambarwati M.Si |
Best Supporting Cast Award | 1. Rosadi Kartawijaya, S.Pd (MID) 2. Arif Nuryadin (SLID) 3. Lillys Betty Yuliawati (MID) |
Best Operational Employee Award | 1. Herman (CS) 2. Budiyono (Hidroponik), 3. Indra Ardiansyah (Security), 4. Saepudin (MID) |
Most Dedicated Staff Award | Ai Satiyah (Lab Tanah/Tanaman, SLID) |
Most Talented Staff Award | Haritz Cahya Nugraha (KMD) |
Most Contributed Staff Award | Ir. Sri Widayanti, Msi |
BIO MCP Award | Yayasan Konservasi Alam Nusantara |
BIO MAG Awards | 1. BKHM Kemendikbud 2. MARDI (Malaysian Agricultural Research and Development) Institute) |
BIO MAP Awards | 1. PT Borneo Indobara 2. PT Garudafood Putra Putri Jaya |
BIO MAM Award | Kantor Berita ANTARA |
Penelitian Minyak Atsiri dan Laboratorium Akuatik
SEAMEO Biotrop merupakan pusat penelitian regional yang memiliki mandat penelitian, pelatihan dan diseminasi pengetahuan dan teknologi di bidang biologi tropis. Biotrop telah memberikan banyak kontribusi melalui hasil-hasil penelitian yang tidak hanya menjadi bahan literatur bagi dunia pendidikan tinggi, tetapi hasil-hasil penelitian terapan Biotrop juga dapat diaplikasikan oleh masyarakat umum.
Biotrop saat ini sedang mengembangkan berbagai penelitian dalam hal pemanfaatan minyak atsiri. Minyak atsiri merupakan bahan alami yang dipercaya memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, di antaranya dapat mengobati stres, sakit kepala dan migrain, mengatasi gangguan tidur, mengurangi peradangan dan berbagai masalah kesehatan lainnya. Selain itu, minyak atsiri juga bermanfaat bagi sistem limbik yang berperan penting pada sistem pernafasan, detak jantung, dan tekanan darah.
Baca juga:
AMAN Berikan Santunan Anak Yatim
|
Zulhamsyah menambahkan, melalui penelitian minyak atsiri inilah, Biotrop diharapkan dapat berkontribusi dalam mengatasi pandemi yang diakibatkan oleh Covid-19 yang kini terjadi di dunia. Maka dari itu, tujuan Biotrop menggelar workshop regional dan FGD tersebut memperkenalkan manfaat dari minyak atsiri sebagai terapi alternatif bagi beberapa penyakit. Lalu memperkenalkan metode pengobatan alternatif bagi Covid-19.
"Memperkenalkan jenis vaksin untuk berbagai pengobatan. Pemanfaatan vaksin dalam mengatasi Covid-19. Peserta workshop regional nanti terdiri dari peneliti, dosen, mahasiswa, guru SMA/SMK dan masyarakat umum yang berasal dari negara di Asia Tenggara, " jelas Zulhamsyah.
Zulhamsyah juga membeberkan, laboratorium akuatik SEAMEO Biotrop tahun 2021 ini akan meluncurkan program untuk menjawab tantangan
Sustainable Development Goalsyakni aplikasi sistem seluler untuk lobster air tawar. Sistem ini diharapkan dapat mengevaluasi apakah interaksi sosial antara lobster air tawar dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya. Selain aplikasi sistem seluler, teknologi bioflok untuk udang vannamei juga akan dikembangkan di tahun 2021.Diharapkan juga pengembangan teknologi bioflok mampu meningkatan pertumbuhan dan efisiensi pakan.
Selain itu, sejak September 2018, Pengurus DPP Himpunan Alumni IPB mulai menggalakkan konservasi pohon langak nusantara. Kesadaran untuk terlibat dalam konservasi pohon langka ini, kata Zulhamsyah, semakin penting, karena pada habitat aslinya, sudah banyak pohon asli Indonesia yang sulit dijumpai. “Melakukan konservasi di luar habitat aslinya merupakan salah satu pilihan tepat. Pohon langka yang ditanam bervariasi, dari tanaman asli sumatera hingga Papua, " tambahnya.
Disampaikan oleh Zulhamsyah, konservasi pohon langka nusantara ini memiliki berbagai tujuan penting. Selain untuk menjaga khazanah
biodiversityIndonesia, kegiatan ini juga bertujuan mengedukasi berbagai pihak bahwa Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang mengagumkan. Pada tahun 2019 penanaman pohon langka ini telah dilakukan bersama antara rektor IPB, rektor Wageningen University and Research, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan berbagai lembaga swadaya masyarakat. Pada tahun 2019, Rektor Wageningen University and Research, Arthur Mol, menanam pohon rasamala atau
altingia excelsa.
Pohon rasamala dapat tumbuh secara alami di Jawa Barat. Masyakat banyak menggunakan getah rasamala untuk campuran pewangi ruangan. Menurut beberapa penelitian, daun rasamala juga dapat digunakan sebagai obat batuk. “Keunikan lain dari pohon rasamala, pada habitat aslinya di hutan, pohon ini dimanfaatkan lebih dari 30 jenis burung sebagai tempat untuk berinteraksi, ” tutur Zulhamsyah.
Zulhamsyah juga memaparkan, jenis lain yang ditanam di IPB adalah pohon langka dari Sulawesi yaitu pohon eboni. Pohon eboni atau yang dikenal dengan nama
merupakan pohon endemik Sulawesi. Kayu eboni merupakan salah satu jenis yang paling digemari oleh komunitas internasional yang mengenal kualitas kayu. Kayu ini terkenal kualitasnya dan sering disebut sebagai kayu mewah atau
fancy wood.
"Negara Indonesia boleh tertinggal dalam teknologi dari bangsa lain, tapi dalam kekayaan keanekaragaman hayati, Indonesia boleh berbangga. Karena negara kita begitu kaya. Untuk itu mari kita lestarikan pohon langak nusantara, tempat hidupnya begitu banyak burung dan fauna lainnya, " paparnya. (Aline/Ammar)