SURABAYA - Anggota Panitia Kerja (Panja) BUMN Energi Komisi VI DPR RI Nevi Zuarina menyayangkan proyek jaringan gas Jambaran Tiung Biru (JBT) yang molor dari target yang ditetapkan. Padahal, jargas JBT ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
"Sebetulnya program jargas JBT yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) ini sudah cukup lama, namun sampai sekarang proses pengerjaannya belum mencapai target. Hal ini tentu sangat kita sayangkan, " ujar Nevi usai pertemuan Panja BUMN Energi dengan jajaran Direksi PGN dan Pertamina di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (27/5/2021). Selain biayanya yang cukup murah, jargas ini juga ramah lingkungan dan mudah digunakan.
Sebagaimana diketahui, pada awalnya proyek JTB yang dikerjakan oleh PT Pertamina EP Cepu ini ditargetkan akan selesai pada Juli 2021. Namun dalam paparannya, direksi Pertamina dan PGN, hingga 15 Mei 2021 proyek pengerjaan JTB mencapai 91, 83 persen. Meskipun diyakininya JTB ini akan bisa dialiri gas pada November 2021 mendatang.
Nevi juga berharap agar Jargas JBT dapat dimaksimalkan untuk daerah padat penduduk mengingat investasi yang dikeluarkan untuk proyek tersebut sudah cukup besar. Jika diberikan untuk daerah atau pemukiman minim penduduk, maka tentu tidak sebanding antara yang dihasilkan dengan investasi yang dikeluarkan. Sementara untuk daerah yang minim jumlah penduduknya bisa diberikan alternatif lain berupa listrik. (ayu/es)