TNI-Polri Sambangi Makam Panglima Mangun, Nenek Sainah Terharu Bahagia

    TNI-Polri Sambangi Makam Panglima Mangun, Nenek Sainah Terharu Bahagia
    Nenek Sainah, sang anak pejuang Panglima Mangun berkisah dengan Kapolres Tanjab Barat AKBP Guntur Saputro dan Dandim 0419/Tanjab Letkol Inf Erwan Susanto, Senin petang di beranda rumah barunya yang dibangun secara gotong royong oleh komunitas jurnalistik dan pelaku sosial setempat.

    JAMBI - - Sebagai bagian dari simbol sejarah, keberadaan makam Panglima Mangun dan Dapur Pejuang yang selama ini "menyendiri" di Parit Gantung, Desa Tungkal I, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten  Tanjungjabung Barat, Provinsi Jambi, bakal  tidak terlupakan lagi. 

    Melalui momentum Peringatan Hari Pahlawan 10 November 2020, dapur umum yang dulunya menjadi basis logistik perjuangan ribuan orang pejuang dari berbagai daerah sepanjang pantai timur Sumatera Jambi, melalui momentum peringatan Hari Pahlawan 10 November 2020 ini, mulai mendapatkan perhatian dari para perangkat negara setempat.

    Mungkin untuk pertama kalinya. Perhatian itu datang dari  jajaran Polres Tanjungjabung Barat (Tanjab Barat) bersama Komando Distrik Militer 0419/Tanjab. Sepanjang Senin (9/11), pimpinan kedua instutusi pengamaman negara tersebut, bersama sejumlah personel melakukan bakti sosial ke salah satu simpul perjuangan kemerdekaan yang terletak sekitar lima kilometer dari Kota Kuala Tungkal, ibukota Kabupaten Tanjab Barat.

    Usai membagikan masker dan sembako kepada warga Desa Tungkal I, Kapolres Tanjab Barat AKBP Guntur Saputro dan Dandim 0419/Tanjab Letkol Inf Erwan Susanto menuju lokasi pekuburan Panglima Mangun, salah seorang pejuang daerah pesisir timur  Tanjab Barat.

    Kuburan Panglima Mangun terlihat hanya berupa gundukan tanah. Pada salah satu ujung horizontal kuburan tertancap sebuah tiang yang bagian atasnya terpasang simbul bendera merah putih. Di bawah bendera, ada sebuah plang kecil bertuliskan kata “Pejuang”. Persis di bawah tiang, tertelungkup sebuah helm usang seperti  topi yang lazim digunakan serdadu di mendan pertempuran.

    Melihat kondisi sekitar makam Panglima Mangun yang bernama asli Nanang Mangun, Kapolres Guntur Saputro dan Dandim Letkol Inf Erwan Santoso tanpa dikomando menyinsingkan lengan baju membersihkan rumput liar yang menyemaki areal makam yang terletak di sebuah bangunan kayu reyot yang dulunya menjadi dapur umum dan tempat logistik para pejuang di pesisir timur Sumatera Jambi.

    Sementara itu, nenek Sainah, 80 tahun, anak dari Panglima Mangun dari beranda rumah kayu terbilang baru, menyaksikan penuh haru aksi Guntur dan Erwan. Rumah kayu yang ditempati nenek Sainah persis di sebelah bangunan kayu yang nyaris rubuh - yang dihuni Sainah puluhan tahun, adalah bangunan baru, yang dibangun semangat kepedulian komunitas jurnalistik dan aktivis sosial pesisir timur Sumatera akhir tahun lalu.

    “Paling tidak kehadiran bapak-bapak dari polisi dan TNI melalui momentum Hari Pahlawan taun 2020 ini, nenek Sainah dan beberapa keluarga para pejuang di sini tidak lagi pernah merasa sendiri. Negara sudah mulai hadir, itu adalah kebahagian yang tidak ternilai bagi nenek Sainah dan kawan-kawan, ” kata Jumalis, salah satu jurnalis sekaligu s pelaku sosial aktif dari lembaga Batitul Mal Hidayatullah di wilayah pesisir  Tanjab Barat, Jambi, Selasa (10/11).

    Tidak hanya Sainah. Juga ada seorang keluarga pejuang yang berdomisili di dekat Dapur Umum. Dia juga perempuan, bermana Laminah, 130 tahun. Suaminya, Rasyidi (almarhum) salah satu pejuang yang bertugas mengurusi dapur umum untuk kebutuhan ransum ratusan orang pejuang yang sekali datang mencapai puluhan bahkan smapai 500 orang lebih.

    "Alhamdulillah, sudah ada perhatian orang ke sini. Saya dibuatkan rumah bagus. Dan hari ini ada pula datang  bapak-bapak polisi dan tentara. Kuburan bapak saya mereka bersihkan dan didoakan, ” ungkap Sainah, Senin petang.

    Sementara itu, usai bakti sosial membersihkan areal makam Panglima Mangun, memanjatkan doa arwah, dan mengecat tugu juang yang dibuat sederhana oleh warga setempat, Kapolres Guntur Saputro dan Dandim Erwan Susanto menyempatkan diri berbincang akrab dengan nenek Sainah.

    Guntur Spautro dan Erwan Susanto sepakat mengatakan, keberadaan dapur umum dan sebuah makam pejuang di Parit Guntung adalah merupakan simbol titik sejarah perjuangan pahlawan kemerdekaan di daerah pesisir timur Jambi.

    “Ini adalah simbol sejarah penting, yang mesti diketahui dan dikenang oleh generasi muda. Kita berharap tempat ini menjadi mendapat perhatian lebih bersama instansi terkait, ” kata Letkol Erwan Susanto.

    Kapolres Guntur Sapautro juga berharap, sebagai penghormatan terhadap para pejuang kemeerdekaan, pihaknya bersama TNI  dan insitusi pemerintah terkait akan berupaya membuat sebuah monumen yang representatif di area Dapur Umum Pejuang Parit  Guntung, atau menjadi kawasan cagar budaya buat diwariskan kepada gerenasi mendatang. (st.permato)

    PAnglima Mangun Dapur Pejuang Tanjab Barat AKBP Guntur Saputro
    solmi

    solmi

    Artikel Sebelumnya

    Sekda Bagikan Bingkisan Idul Fitri untuk...

    Artikel Berikutnya

    Novita Wijayanti Apresiasi Progres Pembangunan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Cegah Paham Radikalisme, Polri Tekankan Pentingnya Upaya Kontra Radikal 
    Polsek Indihiang Ungkap Kasus Pencurian di Belasan Sekolah, Empat Pelaku Diamankan
    Polsek Pondok Gede Hadir di Peringatan Maulid Nabi, Jaga Kondusivitas Jelang Pilkada 2024 di Pondok Gede
    Bapas Pangkalpinang Goes to Village Kunjungi Desa Kebintik
    Danrem 082/CPYJ Gelar Acara Tradisi Lepas Sambut Rangkaian Sertijab

    Ikuti Kami