JAKARTA - Setahun terakhir ini trend penciptaan lapangan kerja sedikit melemah dan kedepannya akan semakin berat karena berhadapan dengan trend teknologi
yang menghasilkan distruption.
Baca juga:
Kuota Pupuk Bersubsidi Di Jatim Berkurang
|
Penciptaan entrepreneurship baru harus ditingkatkan, selain mengurangi jumlah kelompok penduduk pencari kerja,
mereka juga mampu menciptakan lapangan kerja.56 persen tenaga kerja di dunia akan hilang akibat dampak distrupsi tekhnologi.
Dampaknya diprediksi akan
terasa 10 sampai 20 tahun lagi dari sekarang. Menurut Rhenald Kasali meramalkan fenomena distrupsi atau perubahan cara dan fundamental bisnis,
salah satunya akibat revolusi tekhnologi digital akan berlangsung dalam jangka waktu 100 tahun.
Industri Konventional diganti dengan online, misalnya
transportasi konvensional berganti dengan transportasi online termasuk juga indusrti ritel konventional, hotel, travel, dan lainnya.
Menurut Sri Mulyani
Indrawati kondisi perekonomian Indonesia sepanjang tahun 2020 secara keseluruhan cukup menantang terutama dipengaruhi kondisi perekonomian
global. Prospek perekonomian global masih menghadapi resiko ketidakpastian yang bersumber dari beberapa kejadian diantaranya:
Kebijakan ekonomi dan
moneter dari Amerika Serikat (AS)
Perang dagang antara AS dan China yang masih berlangsung yang menimbulkan goncangan dari perdagangan global.
Keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) dan kondisi geopolitik global yang turut berimbas pada menurunnya prospek permintaan dan kinerja perdagangan secara global.
Mewabahnya virus corona di Wuhan China yang berakibat besar bagi perekonomian dunia.Industri pariwisata jadi terpukul.Tingkat hunian
hotel jadi merosot.Hubungan dagang dihentikan sementara terutama dengan Negara Asal virus.
Sebelum kejadian itu semua, pemerintah juga telah memfasilitasi wirausaha muda dengan merancang sistem pembiayaan bagi wirausaha muda pemula melalui pembentukan lembaga permodalan kewirausahaan (LKPP).
Pembentukan LPKP itu dituangkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2013. Ini
menindaklanjuti amanat Undang-Undang No 40 Tahun 2009 tentang kepemudaan, serta untuk mendorong agar generasi muda menjadi wirausaha andal dan menjadi generasi yang menciptakan pekerjaan.
"Bagi seorang pebisnis untuk meyakinkan investor atau lembaga keuangan diperlukan perencanaan bisnis (Bisnis Plan ) yang baik, tetapi bisnis plan
seringkali diremehkan keberadaannya oleh pebisnis terutama pemula. Tanpa mereka sadari, sebenarnya bisnis plan inilah dokumen penting yang bisa
memperlancar jalannya usaha Jadi bisa dikatakan bahwa, bisnis plan sebenarnya adalah gambaran atau rencana yang dibuat untuk menjalankan sebuah usaha. Di
dalam business plan terdapat aspek penting misalnya latar belakang usaha, visi, misi, bentuk produk, rencana pemasaran, dan lain sebagainya, " jelas Ozni Ersa, SE., MM salah seorang Dosen yang menyampaikan materi tentang Business Plan.
Banyak orangyang menyepelekan dokumen ini dan memilih untuk langsung terjun ke praktik usaha. Ini juga tidak salah, asalkan dalam pikiran mereka sudah
dirumuskan semua rencana dan aspek yang dibutuhkan.
Hal yang sulit adalah, ketika ia harus menjelaskan prospek bisnis kepada calon investor. Kebanyakan
investor akan minta dokumen ini sebagai bentuk kejelasan apakah usaha akan berjalan dengan baik.
"Investor tidak akan mudah menaruh investasi di usaha baru, Apalagi jika pimpinannya tidak bisa menunjukkan proposal bisnis plan dan mempresentasikannya dengan baik. Dokumen ini bisa menjadi rencana cadangan atau sebagai aspek yang menunjang seorang pimpinan usaha menunjukkan rencana bisnis. Terutama jika ia kurang pandai meyakinkan investor dengan presentasi, " tegas Dr.Budi Santosa, SE, .MSi.Mphil yang menyampaikan materi tentang Strategi Identifikasi Peluang Usaha dan Model Bisnis.
Berdasarkan alasan diatas Fakultas ekonomi dan Bisnis Trisakti ikut ambil bagian dalam mewujudkan semangat wirausaha muda dengan mengadakan pelatihan pembuatan bisnis plan yang diadakan di Sekolah Cordova dimana pesertanya adalah para wirausaha pemula sekitar kelurahan Jurangmangu Tangerang Selatan Banten.
"Sebelum pembuatan bisnis plan perlu mereka ketahui model-model bisnis dan yang paling popular adalah model bisnis canvas. Business Model Canvas ini
terdiri dari 9 pilar utama yang merangkum proses bisnis mulai dari value perusahaan, segmen pelanggan, hingga struktur finansial.
Dengan kesembilan
blok ini, sebenarnya kita sudah bisa memvalidasi apakah satu ide bisnis itu potensial atau tidak. Oleh karena itu membuat bisnis model canvas adalah hal
paling awal yang biasanya dibutuhkan seorang pengusaha pemula, " tutur Harmaini, SE., M.Si salah seorang doses FEB Usakti yang menyampaikan materi tentang Business Canvas.
Berdasarkan survey yang telah dilakukan oleh Tim FEB Usakti, ditemukan sebagian permasalahan yang dihadapi UMKM dan wirausaha muda di Jurang Mangu, Tangerang Selatan, Banten adalah sebagai berikut :
Sulitnya menuangkan ide menjadi sebuah bisnis dengan cara yang cepat dan efisien
- Kurangnya pengetahuan mengenai model - model bisnis terutama model bisnis canvas.
- Tidak memahami pentingnya membuat bisnis Plan yang baik bagi sebuah usaha.
- Berusaha hanya secara otodidak, tanpa studi kelayakan usaha.
Dengan adanya pembinaan dari FEB Usakti ini diharapakan para usahawan muda di Jurang Mangu Tangerang Selatan Banten ini mampu melakukan hal berikut ini:
Menuangkan ide menjadi sebuah bisnis, sehingga mudah memanfaatkan peluang.
- Paham dan mengerti tentang model-model bisnis, yang nantinya akan berujung dengan mampunya membuat bisnis plan yang baik. Tanpa bisnis plan investor dan lembaga keuangan tidak percaya memberikan pinjaman modal, kepada pebisnis.
- Membuat studi kelayakan usaha, sehingga kegagalan berbisnis dapat diminimisasi.
Adapun manfaat dari Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah sebagai berikut:
Masyarakat mengetahui dan memahami pentingnya perencanaan bisnis dalam sebuah usaha dan dapat membuat sendiri perencanaan bisnis
tersebut sehingga tercipta wirausaha-wirausaha baru yang sukses yang dapat menyediakan lapangan kerja sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat.- Para tenaga pengajar Fakultas Ekonomi dan bisnis Universitas Trisakti, dengan adanya kegiatan Pengabdian bisa memberikan kontribusi ilmu pengetahuan yang ada di lingkungan kampus ke masyarakat luas, khususnya terkait dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat di Jurang mangu, Tangerang Selatan, Banten.
- Adanya kegiatan ini dapat mengurangi beban yang berat yang ditanggung pemerintah dalam usaha mewujudkan semangat wirausaha Muda melalui pemahaman model-model bisnis, sehingga nantinya dapat membuat business plan yang baik.
Pelatihan Model - Model Bisnis bagi UMKM dan Wirausaha Muda di Jurang Mangu Tangerang Selatan Banten dilakukan, diawali dengan menjelaskan Pengertian, kegunaan dan bentuk-bentuk model bisnis, kemudian dipraktekkan dengan usaha mereka sendiri memakai model bisnis yang paling populer yaitu model bisnis kanvas.
Model bisnis kanvas ini terdiri dari 9 pilar utama yang merangkum proses bisnis mulai dari value perusahaan, segmen pelanggan, hingga struktur finansial. Dengan kesembilan blok ini, diharapkan para pserta bisa memvalidasi apakah satu ide bisnis itu potensial atau tidak.
Peserta dari kegiatan PKM yang dilakasanakan pada Sabtu (08/02/2020) ini adalah UMKM dan Wirausaha Muda yang bergabung menjadi mahasiswa Sekolah Kewirausahaan Cordova Bina Amanah di Kelurahan Jurang Mangu Pondok Aren Tangerang Selatan Banten ini pada umumnya memiliki bidang seperti: Jualan makanan, otak-otak, Pempek, Warung Sayuran, toko pakaian dan lain-lainnya. Peserta yang hadir pada kegiatan ini sesuai target yaitu 20 orang. (***)