MAGELANG - Kota Magelang meraih predikat terbaik ketiga dalam Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2021. Prestasi ini menjadi kabar gembira, mengingat baru saja Kota Magelang merayakan Hari Jadi ke-1115
Penghargaan untuk kategori kota ini diserahkan langsung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Rabu (14/04/2021) yang lalu kepada Walikota Magelang, dr Muchamad Nur Aziz, saat dikonfirmasi oleh awak media indonesiasatu.co.id Kamis(15/4/2021)
Penyerahan dilakukan dalam acara Musrenbang perubahan RPJMD Provinsi Jawa Tengah tahun 2018-2023 dan RKPD Provinsi Jawa Tengah tahun 2022 di Gedung Gradhika Bhakti Praja Kantor Gubernur Jawa Tengah.
Dalam penghargaan ini, yang meraih predikat terbaik 1 adalah Kota Semarang dan terbaik 2 Kota Surakarta. Adapun kategori kabupaten, terbaik 1 diraih Kabupaten Pati, terbaik 2 Kabupaten Banyumas, dan terbaik 3 Kabupaten Pekalongan.
Walikota Magelang, dr Muchamad Nur Aziz menilai, penghargaan ini adalah prestasi kepemimpinan sebelumnya. Selain itu, kata Aziz, seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) yang telah bekerja dengan baik dalam membangun daerah.
“Penghargaan ini bagi Walikota sebelum saya, Pak Sigit, dan teman-teman OPD, camat, lurah yang hebat-hebat. Saya hanya membantu menerimanya, ” katanya.
Sementara, Plt Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Magelang, Handini Rahayu menerangkan, pihaknya bersyukur berhasil meraih predikat tiga besar di bawah Semarang dan Surakarta. Penilaian ini berdasarkan perencanaan yang telah dibuat pada tahun 2020 lalu.
“PPD itu penghargaan untuk perencanaan daerah. Kota Magelang sudah kontribusi bertahun-tahun ke perencanaan itu. Tiap tahun pula mendapat rangking yang baik. Tahun ini sama dengan raihan tahun lalu di peringkat 3, ” sebutnya.
Handini menuturkan, penilaian tersebut dilihat dari proses, substansi, dan pendekatan perencanaan. Perencanaan ini, kata Handini, kemudian disandingkan dengan aturan-aturan yang ada, sudah sesuai dengan aturan apa belum.
Handini menyebutkan, ada penilaian khusus untuk inovasi daerah. Penilaian ini yang kemudian memicu pihaknya untuk terus melakukan pengembangan dan inovasi. Dalam PPD tersebut, pihaknya menggunakan sejumlah inovasi yang ada.
“Kita ajukan beberapa inovasi, tapi koornya untuk integrasi perencanaan di Kampung Teduh (Tematik, Terpadu, dan Hijau). Ini salah satu inovasi masyarakat bersama pemerintah daerah dalam pembangunan, ” jelasnya.
Handini menegaskan, dengan adanya penilaian inovasi ini, maka akan menjadi tantangan ke depan agar Pemkot Magelang terus mengembangkan inovasi tiap tahunnnya. Terutama yang terkait dengan perencanaan, sehingga diharap prestasi dapat meningkat di tahun mendatang.
“Ini juga tantangan ke depan, paling tidak kita bisa naik tingkat di terbaik kedua atau bahkan terbaik pertama, ” pungkasnya (agl)