JAMBI - - Berbeda dengan belahan daerah lain. Aksi penolakan terhadap UU Omnibus Law terkait cipta lapangan kerja di Kabupaten Tanjungjabung Barat, walaupun rutin dilakukan ratusan aktivis berbagai elemen mahasiswa, berjalan tertib dan terjalin semangat saling menggargai antara pendemo dengan aparat keamanan yang melaksanakan tugas pengamanan.
Pekikan orasi tetap membahana, bersahutan dengan yel-yel penolakan terhadap UU Omnibus Law yang diketuk palu DPR RI belum lama ini.
Walaupun terlihat saling berhadapan, dan ada mahasiswa yang memencaki perilaku anggota DPR, tidaklah menimbulkan terjadinya gesekan fisik antara pendemo dengan barisan aparat kepolisian yang menjaga ketat gerbang masuk Gedung Kantor DPRD Tanjab Barat, Senin.
Malahan, Kapolres Tanjab Barat AKBP Guntur Saputro turut menyemarakkan suasana, memimpin para pendemo menyenandungkan beberapa lagu kebangsaan, sebelum acara peyampaian aspirasi dan orasi yang diberi cukup ruang dan waktu di serambi pintu masuk Kantor DPRD.
Sementara sejumlah polisi wanita (polwan), usai menyibukkan diri memeriksa suhu tubuh dan perlengkapan masker para pendemo sebelum masuk ke halaman kantor DPRD, kembali bekerja. Antara lain berkeliling menawarkan air mineral gelas kepada pendemo yang membutuhkan.
Pendekatan-pendekatan humanis yang dilakukan jajaran Polres Tanjab Barat, Polda Jambi, ternyata berhasil membangunkan semangat persaudaraan, dan menyejukkan hati pendemo.
Bahkan tidak sampai di situ. Untuk mengganjal rasa lapar, setelah merasa puas dengan aksinya, para pendemo dibagikan paket nasi goreng karya sinergisitas Kapolres Guntur Saputro dengan Dandim 0419/Tanjab Letkol Inf Erwan Susanto dibantu para ibu-ibu kedua insitusi.
Bravo Mahasiswa, Bravo Polri dan TNI!