JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Perizinan dan Kenelayanan, Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap kembali mengadakan program pemberdayaan nelayan melalui kegiatan pengembangan dan diversifikasi usaha nelayan di Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat. Salah satu tujuannya untuk meningkatkan penghasilan nelayan.
Plt. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP, Muhammad Zaini mengatakan tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan motivasi, inovasi, keterampilan, kompetensi dan manajemen usaha penangkapan ikan. Selain itu juga untuk membuka wawasan nelayan tentang alternatif penjualan hasil tangkapan atau produk perikanan bernilai tambah.
“Seperti yang kita ketahui sekarang akibat pandemi global Covid-19, nelayan kecil menjadi komunitas yang paling terdampak. Dampak yang paling dirasakan adalah harga ikan yang turun drastis, meskipun hasil tangkapan stabil. Kondisi ini tidak sebanding dengan tenaga yang dikeluarkan dan biaya operasional yang tinggi, sehingga dengan adanya acara ini dapat membantu para nelayan untuk meningkatkan kesejahteraan, ” ungkap Zaini, Selasa (15/9/2020).
Ia melanjutkan bahwa kegiatan ini tentunya tidak lepas dari kerja sama berbagai pihak agar dapat terus berkelanjutan.
Baca juga:
Sakti Wahyu Trenggono Jadi Menteri KKP
|
Tak hanya itu, namun juga mampu menjaga atau bahkan meningkatkan kapasitas usaha nelayan pada masa pandemi Covid-19
“Untuk kegiatan saat ini kita sudah bekerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat, Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Cirebon, Pelabuhan Perikanan Nusantara Kejawanan, BLU - LPMUKP, Puslatluh KKP, BPJS Ketenagakerjaan, PT. Pegadaian, PT. XL. AXIATA, PT. PNM, Institut Pertanian Bogor, FPIK Unpad, Dinas Perindustrian dan Perdaganagan, serta SMKN 1 Mundu, ” terangnya lagi.
Acara ini dilaksanakan selama dua hari, yakni pada tanggal 14 sd 15 September 2020. Dalam acara ini para nelayan dan para wanita nelayan diberikan sosialisasi, bimtek dan gerai fasilitasi, yang diantaranya memperkenalkan inovasi teknologi tepat guna untuk meningkatkan produktivitas hasil tangkapan nelayan melalui apartemen ikan, atraktor cumi, rumpon portable, pembuatan pancing senggol dan modifikasi alat tangkap jaring gillnet menjadi jaring rampus.
Selain itu juga bimtek perbengkelan khususnya mesin penggerak kapal dan mesin pendukung alat penangkapan, dukungan akses permodalan dan pendanaan dalam meningkatkan kapasitas usaha nelayan, dukungan Aplikasi Laut Nusantara untuk meningkatkan produktivitas nelayan, pembiayaan dengan gadai kapal perikanan kerjasama dengan PT. Pegadaian bagi nelayan kecil, pendampingan dan pembiayaan dari PT Permodalan Nasional Madani melalui program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar) bagi usaha mikro kelompok wanita nelayan, dukungan perlindungan kecelakaan kerja saat melaut melalui sosialisasi asuransi nelayan, higienitas dan pengembangan produk, labeling sampai tahap pemasaran, peningkatan nilai tambah produk perikanan berupa praktek olahan bakso ikan, gerai pendanaan nelayan, gerai perlindungan nelayan dan gerai Aplikasi Laut Nusantara.
Tidak hanya itu kehadiran pemerintah juga sekaligus untuk memberikan bantuan berupa perangkat aplikasi laut nusantara dan Router GDK (Gerakan Donasi Kuota) untuk fasilitasi belajar dan bermain secara daring di masa Pandemi Covid-19 dari PT XL. AXIATA, perlengkapan perbengkelan nelayan dan perlengkapan penunjang peningkatan nilai tambah produk hasil perikanan untuk wanita nelayan. (***)