JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengajak pelaku usaha pariwisata di pulau kecil terluar untuk turut memanfaatkan sektor perikanan agar bisa berdampak pada perekonomian masyarakat setempat.
"Pelaku pariwisata di sini kalau bisa ikut bisnis ikan. Jangan hanya berharap kepada orang untuk datang (wisatawan). Jadi kalau enggak ada yang datang minimal Anda punya ikan, " jelas Menteri Edhy di hadapan 11 pengelola resort di Pulau Maratua, Kalimantan Timur, Rabu (2/9/2020).
Menteri Edhy baru saja menyerahkan sebanyak 11 surat izin pemanfaatan wilayah perairan (wisata diving) kepada 11 pelaku usaha di Maratua. Mereka adalah PT Pratasaba Apta Astama, pengelola Pratasaba Resort; PT Surga Hijau Lestari, pengelola Green Nirvana Resort; PT Paradina Adya Sandika; PT Maratua Paradise, pengelola Maratua Paradise Resort; PT Maratua Nusa Sentosa; PT Noah Maratua Resor, pengelola Noah Resort; PT Maratua Island Diving; PT Pelita Shakti; PT Maratua Dive Center; PT Nabucco Maratua Resor; dan PT International Nabucco Resort, pengelola Virgin Cocoa Island Resort.
Selain 11 izin lokasi perairan, KKP juga menyerahkan bantuan 1 kapal penangkapan ikan 64 GT senilai Rp2, 25 miliar untuk Koperasi Usaha Bersama (KUB) Berau, dan bantuan modal usaha perikanan senilai Rp2 miliar kepada KUB Nelayan Ani Barokah dan KUB Mandiri Berau.
Menteri Edhy menjelaskan, potensi perikanan yang cukup besar di Maratua harus benar-benar dimanfaatkan, mengingat pasarnya yang begitu luas di Tanah Air maupun dunia.
"Saya yakin pengusaha itu punya banyak cara. Dan ini untuk membangun ekonomi di perbatasan, " tegasnya.
Edhy juga mengaku siap mendukung berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan masyarakat Maratua berkaitan dengan sektor kelautan dan perikanan. Misalnya penyediaan cold storage bertenaga surya lantaran di Maratua belum ada jaringan listrik, termasuk bantuan permodalan dari BLU LPMUKP.
Dengan bantuan modal itu, kata Menteri Edhy, masyarakat menggunakannya untuk budidaya ikan keramba jaring apung, hingga budidaya udang. "Semua bisa dilakukan. Ini kesempatan mumpung Pak Presiden selalu memperhatikan pulau-pulau terluar. Dan kami KKP siap untuk membangun Maratua khususnya, dan Berau umumnya, " ujarnya.
Ia menegaskan, kedatangannya di Maratua bukan sebatas formalitas. Melainkan bentuk kehadiran negara untuk masyarakat di pulau-pulau kecil terkecil. "Bahwa kehadiran kami di sini bukan hanya simbol. Kami datang ingin memastikan bahwa keberadaan pemerintah pusat membela pulau terluar itu sesuatu yang nyata, " sambungnya. (***)