JAKARTA - Pemerintah mencatat realisasi penyerapan anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) hingga 23 November 2020 baru senilai Rp423, 23 triliun.
Ketua Satgas PEN Budi Gunadi Sadikin mengatakan realisasi itu setara 60, 9 persen dari total pagu anggaran sebesar Rp695, 2 triliun. Meski demikian, dia tetap optimistis semua anggaran tersebut bisa terserap sepenuhnya pada akhir tahun.
"Realisasinya 60, 9 persen dari total pagu anggaran PEN, " kata Budi Gunadi Sadikin, Rabu (25/11/2020).
Budi mengatakan pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mempercepat penyerapan dana PEN, seperti langkah relokasi kembali anggaran pos belanja. Dengan demikian, anggaran pada pos belanja yang kebutuhan dan pemanfaatan dananya tinggi akan bertambah.
Misalnya, pada anggaran program perlindungan sosial yang sebelumnya hanya Rp203, 9 triliun, kini bertambah menjadi Rp234, 33 triliun. Demikian pula pada pos belanja penanganan kesehatan, dari yang semula Rp87, 55 triliun menjadi Rp97, 26 triliun.
"Kenaikan yang cukup besar di sektor kesehatan karena rencana kami untuk melakukan program vaksinasi, " ujarnya.
Budi menyebut serapan anggaran pada setiap pos belanja PEN hingga 23 November 2020 telah meningkat secara signifikan. Pada sektor kesehatan, realisasi anggarannya Rp36, 69 triliun atau 40, 81 persen dari pagu anggaran Rp97, 26 triliun.
Realisasi penyerapan anggaran dari belanja insentif usaha, termasuk insentif pajak, tercatat Rp44, 82 triliun atau 37, 16 persen dari pagu Rp120, 6 triliun. Sementara realisasi untuk program perlindungan sosial senilai Rp203, 6 triliun atau 86, 88 persen dari pagu Rp234, 33 triliun.
Realisasi anggaran untuk dukungan UMKM tercatat Rp97, 05 triliun atau 84, 53 persen dari pagu Rp114, 81 triliun. Sementara anggaran dukungan sektoral untuk kementerian/lembaga dan pemda telah terealisasi Rp36, 06 triliun atau 54, 66 persen dari pagu Rp65, 97 triliun. Realisasi anggaran untuk dukungan pembiayaan korporasi masih Rp2 triliun atau 3, 22 persen dari pagu Rp62, 22 triliun.(***)