JAKARTA - Pada September 2020 terjadi deflasi sebesar 0, 05 persen dan dari 90 kota IHK, 56 kota mengalami deflasi dan 34 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Timika sebesar 0, 83 persen.
Sementara inflasi tertinggi terjadi di Gunungsitoli sebesar 1, 00 persen dengan IHK sebesar 104, 96 dan terendah terjadi di Pekanbaru dan Pontianak masing-masing sebesar 0, 01 persen dengan IHK masing-masing sebesar 103, 44 dan 105, 50.
“Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0, 37 persen, ” kata Suhariyanto Kepala Badan Pusat Statistik Kamis (1/10/2020).
Selain itu, panjut Suhariyanto kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0, 01 persen, kelompok transportasi sebesar 0, 33 persen, dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0, 01 persen.
Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks, yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0, 07 persen dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0, 15 persen.
Selanjutnya kelompok kesehatan sebesar 0, 16 persen, kelompok pendidikan sebesar 0, 62 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0, 13 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0, 25 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang tidak mengalami perubahan, yaitu kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari - September) 2020 sebesar 0, 89 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2020 terhadap September 2019) sebesar 1, 42 persen.(Foto: BPS)