ACEH – Gubernur Aceh Nova Iriansyah membahas tindak lanjut terkait investasi Uni Emirat Arab (UEA) pada sektor pariwisata di Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil.
Pembahasan itu, ia lakukan bersama dengan Excecutive Director Murban Energy, Amine Abid di Meuligoe Gubernur Aceh, Rabu (23/12/2020).
“Saya harap melalu investasi ini bisa memberikan multiplier effect bagi kita, selain menguntungkan investor, tapi juga memberikan manfaat bagi kemakmuran Aceh khusunya masyarakat setempat, ” kata Nova dalam pertemuan tersebut.
Ia mengatakan, terkait persoalan lahan di Pulau Banyak. Pihak investor tidak perlu khawatir, sebab hampir keseluruhan wilayah di pulau indah tersebut merupakan milik Pemerintah Aceh, sehingga untuk soal pembebasan lahan sudah terselesaikan.
“Permasalahan tanah sudah diselesaikan. Kini dengan regulasi baru investor sudah bisa memperoleh perizinan lahan hingga 30 tahun dan bisa diperpanjang hingga 20 tahun. Sehingga pihak investor bisa mendapat izin usaha hingga 50 tahun lamanya, ” ujarnya.
Nova berharap, investasi antara Pemerintah Aceh dengan UEA di bidang pariwisata tersebut dapat direalisasikan secepat mungkin. Sehingga, jika masih terdapat kendala dapat segera diselesaikan secepat mungkin dengan pihak terkait.
Bukan hanya itu, Nova juga menawarkan potensi investasi lainnya, salah satunya terkait kopi arabika Gayo. Kopi Gayo merupakan varietas kopi arabika yang menjadi salah satu komoditi unggulan dari Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah.
Kopi arabika Gayo juga digadang-gadang sebagai kopi dengan kualitas terbaik di level dunia. “Tapi kita selesaikan satu-satu dahulu, semoga ini bisa berjalan dengan baik, ” ujar Nova.
Sebelumnya, Excecutive Director Murban Energy, Amine Abid, mengaku telah mengunjungi Pulau Banyak pada Senin (21/12/2020) kemarin.
Kedatangannya tersebut untuk melihat secara langsung potensi pariwisata yang ada di Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil tersebut. Amine mengaku, sangat terkesan dengan kondisi pulau-pulau kecil yang ada di gugusan Pulau Banyak.
Ia mengatakan, spot-spot di Pulau Banyak sangat bagus, namun, masih banyak pulau-pulau kecil lain yang belum dimanfaatkan oleh pemerintah, padahal di sana sangat menarik untuk dikembangkan di industri perhotelan maupun restoran.
Ia juga mengungkapkan, lahan yang mereka butuhkan adalah wilayah yang tidak terlalu besar namun jauh dari pulau lainnya dan memiliki hamparan pasir putih yang elok untuk dikembangkan sebagai resort.
Rencananya, pihaknya akan membangun resort dengan konsep penginapan di atas laut seperti yang ada Maldives.
Maka itu, nantinya kunjungan tersebut akan ia laporkan kembali ke perusahaan, untuk dilakukan analisis teknikal dan finansial sebagai tindak untuk menentukan industri yang paling cocok dikembangkan.
Mereka juga meminta kepada Pemerintah Aceh, untuk menyegerakan pembangunan infrastruktur di daerah tersebut, karena menurut mereka Pulau Banyak masih sangat terbatas infrastruktur.
Turut mendampingi Gubernur Aceh dalam pertemuan tersebut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh, Aulia Sofyan, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Jamaluddin, dan Staf Ahli Gubernur Aceh, Iskandar.
Pertemuan tersebut, dilaksanakan dengan tertib menerapkan protokol kesehatan, yakni mewajibkan setiap tamu undangan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, sebagai upaya mencegah penularan covid-19.(***)