Jakarta, DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) mengadakan audiensi dengan Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf, di kantor Jl. Kramat Raya No. 164 Jakarta Pusat, Selasa 16 Agustus 2022. Rombongan DPP KNPI dipimpin Ketua Umum M. Ryano Panjaitan.
Dalam pertemuan yang berlangsung satu jam itu antara lain membahas berbagai persoalan kebangsaan, Keislaman, dan Kebhinnekaan saat ini.
"Kami membahas persoalan kebangsaan, Keislaman dan kebhinnekaan khususnya kemandirian umat dalam hidup berbangsa dan bernegara, ” ujar M. Ryano Panjaitan kepada pers seusai pertemuan tersebut.
Ketika ditanya soal Peran PBNU bagi Bangsa, M. Ryano Panjaitan menyampaikan bahwa PBNU merupakan Replika Indonesia, Yang jika di Uraian Singkatan PBNU bisa kepada Pancasila (Falsafah Hidup Bangsa), Bhinneka Tunggal Ika (Ikatan Batin), NKRI (Kesatuan Teritorial), dan UUD 1945 (Konstitusi). Sehingga butuh element penting untuk bersinergi yaitu melalui Pemuda dalam Hal ini KNPI.
Menurut Ryano, ada dua hal penting yang harus diselesaikan menjawab persoalan keumatan saat ini yakni masalah kemandirian umat Dan ajaran-ujaran intoleran yang menyebabkan krisis moral.
"Masalah ekonomi, misalnya basis miskin identik dengan basis umat, sehingga untuk mencapai masyarakat adil dan makmut harus dimulai dari kemajuan ekonomi. Begitupun dengan ajaran dan ujaran intoleran harus diberikan edukasi nasionalisme khususnya Pancasila sebagai falsafah hidup berbangsa, " katanya.
Sementara itu Ketua Umum PBNU Gus Yahya mengajak agar KNPI dapat menyatukan kelompok-kelompok sosial.
"Peluang tantangan kohesi membuat KNPI punya peluang menyatukan kelompok sosial. Pemuda harus menjadi penyatu pasca reformasi, " katanya.
Baca juga:
Tony Rosyid: Republik Buzzer
|
Tak hanya itu, ia juga meminta KNPI dapat menyentuh idealisme publik, menjawab tantangan Indonesia saat ini. "KNPI harus hadir sebagai aktor. KNPI akan menjadi harapan, " jelasnya.
Sumber : DPP KNPI