JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sambuaga Ini mengklaim ditugaskan oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin untuk memulihkan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di berbagai sektor. Hal ini khususnya sektor usaha mikro kecil dan usaha menengah besar.
Karenanya, Sandiaga menyatakan usaha mikro kecil akan diberikan pemberdayaan dan bantuan sosial (bansos). Kemudian, usaha kelas menengah besar akan diberikan insentif agar dapat bertahan di masa pandemi covid-19.
"Pak Wapres menitipkan pendekatan dua klaster, yaitu usaha mikro kecil. Kemudian klaster menengah usaha besar, " ungkap Sandiaga dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (5/1).
Selain itu, Sandi menuturkan bahwa Ma'ruf ingin agar pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif melibatkan pesantren. Beberapa upaya yang bisa dilakukan lewat lembaga keuangan syariah, yakni Baitul Mal Wat Tamwil (BMT).
Menurut Sandi, pihaknya diminta untuk memperluas desa wisata dan mengembangkan produk ekonomi kreatif lewat BMT. Harapannya, perluasan itu dapat menggerakkan ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan lebih banyak.
"Bagaimana menjadikan 28 ribu pesantren ini sebuah sarana penggerak dan fasilitas juga untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dan bergerak layaknya dinamo. Ini yang tentunya juga Pak Wapres harapkan ke depan, " tutur Sandi.
Terakhir, Sandi menyebut Ma'ruf juga berpesan agar ada kesiapan terkait sumber daya manusia dalam pengembangan lima destinasi super prioritas (DSP). Dengan begitu, pemerintah tak hanya fokus pada pengembangan infrastruktur.
"Jadi bukan hanya infrastruktur yang dibangun, tapi juga peningkatan SDM melalui pemberdayaan, " pungkas Sandi.
Diketahui, Sandi melakukan pertemuan dengan Ma'ruf untuk membicarakan percepatan pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif. Sektor tersebut terpukul akibat pandemi covid-19.
Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menyatakan pemulihan sektor pariwisata akan membutuhkan waktu yang sangat lama. Pasalnya, mobilitas masyarakat di tempat transit tercatat 35 persen di bawah normal pada akhir Juli 2020.
Bukan cuma pariwisata, tapi pelaku usaha di sektor ekonomi kreatif juga sengsara karena pandemi covid-19. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat (Jabar) mencatat 14.991 pelaku ekonomi kreatif (ekraf) di Jawa Barat terkena dampak dari pandemi. (***)