JAKARTA - Menteri Perdagangan RI Agus Suparmanto memimpin Delegasi Indonesia pada Pertemuan Konsultasi ke-26 Para Menteri Ekonomi ASEAN (AEM)-Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang (METI Jepang) secara virtual.
Pertemuan ini merupakan rangkaian Pertemuan AEM yang berlangsung pada 22—29 Agustus 2020.
Mendag Agus mengungkapkan, pada pertemuan tersebut para menteri mengapresiasi upaya-upaya yang telah dilakukan dalam meningkatkan hubungan ekonomi antara ASEAN dan Jepang di masa pandemi Covid-19. Para menteri juga menyambut baik rekomendasi yang diberikan dalammenciptakan “new era business environment” melalui percepatan digitalisasi, pengembangan sumber daya manusia, dan penguatan rantai pasok regional.
“ASEAN dan Jepang perlu melakukan terobosan dalam memulihkan kondisi ekonomi di masa pandemi Covid-19 melalui percepatan digitalisasi aktivitas perdagangan dan perwujudan kebijakan yang inovatif, ” ujar Mendag Agus, dalam siaran persnya Minggu (30/8/2020).
Untuk itu, para menteri menyambut baik usulan Jepang untuk melaksanakan Dialogue for Innovative and Sustainable Growth (DISG) yang merupakan salah satu aksi konkrit dari ASEAN-Japan Economic Resilience Action Plan yang telah diluncurkan pada 29 Juli 2020.
Para menteri juga menyambut baik implementasi the First Protocol to Amend AJCEP Agreement oleh lima Negara Anggota ASEAN dan Jepang. Ditargetkan, implementasi penuh protokol tersebut oleh seluruh pihak ASEAN dan Jepang dapat terlaksana pada November 2020. Protokol ini akan memperdalam dan memperluas kerja sama ekonomi ASEAN dan Jepang yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian kedua pihak di masa pandemi Covid-19.
Sebelum berlangsungnya Pertemuan Konsultasi ke-26 Para Menteri Ekonomi ASEAN (AEM)-Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang (METI Jepang), para menteri melakukan dialog dengan Federation of Japanese Chambers of Commerce and Industry in ASEAN (FJCCIA), ASEAN-Japan Business Council, dan The Japan External Trade Organization (***)