Setiap tanggal 24 september masyarakat indonesia memperingati hari tani nasional. Penetapan 24 September sebagai Hari Tani tertuang dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Soekarno Nomor 169 Tahun 1963.
Pemilihan 24 September sebagai Hari Tani Nasional bertepatan dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA). Tepat di hari ini indonesia telah memperingati hari tani nasional yang ke-58 tahun.
Indonesia dikenal dengan negara agraris yang sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki lahan pertanian yang luas, sumber daya alam beraneka ragam dan berlimpah. Total lahan pertanian terkhusus untuk komoditas padi mencapai 388.591, 22 hektar dengan total produktivitas mencapai 2.040.500, 19 ton di provinsi sumatera utara menurut data BPS tahun 2020.
Data sensus penduduk pada tahun 2020 menunjukkan bahwa jumlah penduduk sumatera utara pada tahun tersebut berjumlah 15.14 juta jiwa. Jika kita asumsikan dalam satu kali makan setiap orang menghabiskan 100 gram beras maka dalam satu tahun total penduduk sumatera utara membutuhkan 1.657.830 ton. Jika kita kalkulasikan total produksi dikurangi dengan kebutuhan pangan penduduk provinsi sumatera utara maka akan diperoleh surplus sebesar 382.670, 19 ton.
Baca juga:
Tony Rosyid: Pilkada dalam Bayangan Kematian
|
Kementrian pertanian dibawah kepemimpinan Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, S.H., M.H memimpikan bahwa indonesia dapat menjadi lumbung pangan dunia pada tahun 2045. Hal ini dirasa sangat memungkinkan jika dukungan dari pemerintah indonesia terus menerus memberikan dukungan baik moral maupun moril apalagi saat ini indonesia sedang menghadapi fenomena bonus demografi yang dimana penduduk yang memiliki usia produktif lebih tinggi dibanding dengan penduduk yang memiliki usia non-produktif.
Besar harapannya menurut penulis yang pada saat ini sedang diamanahkan menjadi Koordinator Wilayah I Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia agar pemerintah terkait baik dari pimpinan tertinggi sampai di kecamatan dapat senantiasa bersinergi dengan mahasiswa demi terwujudnya indonesia menjadi lumbung pangan dunia pada tahun 2045.
Penulis Ramadhani, Koordinator Wilayah I ISMPI