PURWOREJO - Yuli Hastuti SH dilantik sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Purworejo masa bakti 2021-2026. Pelantikan Yuli Hastuti bersama Pengurus dan Dewan Kehormatan, dilakukan oleh Ketua PMI Jawa Tengah Imam Triyanto, di pendopo Kabupaten Purworejo, Senin (12/04/2021) yang lalu, Pelantikan dihadiri Bupati RH agus Bastian SE MM, Wakil Ketua DPRD Kelik Susilo Ardani SE, dan para Ketua PMI kecamatan.
Dalam sambutannya Bupati mengingatkan bahwa pengurus yang baru saja dilantik ini mendapatkan tugas ekstra terlebih pada masa pandemi seperti sekarang. "Ada PR besar terkait masalah kesehatan dan harus kita selesaikan bersama. Apa yang dialami satu tahun ini telah menunjukkan betapa pandemi ini berpengaruh ke seluruh kehidupan kita dan ini, harus dilihat sebagai kesempatan bagi PMI untuk berkarya di masyarakat, " ungkapnya.
Dikatakan bahwa PMI merupakan organisasi sosial kemanusiaan yang telah ada seiring dengan perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Kontribusinya sudah tidak terhingga dalam membantu masyarakat yang tertimpa musibah.
Menurutnya, di tengah pandemi Covid-19 yang sedang mewabah entah sampai kapan, PMI dengan tugas pokoknya terus berupaya melaksanakan fungsinya. Salah satunya yakni melakukan donor darah bagi warga yang sukarela membantu sesamanya, serta melakukan therapi plasma convalescent yang sangat bermanfaat bagi warga yang sedang membutuhkan.
"Saya berharap agar Pengurus PMI mampu mendedikasikan pengabdiannya untuk masyarakat luas tanpa mengenal pamrih dan membedakan status, " ujarnya.
Dalam konteks Kabupaten Purworejo, Bupati menyadari bahwa wilayah Kabupaten Purworejo yang terdiri dari dataran, pegunungan, perbukitan, dan pantai, memungkinkan terjadinya berbagai jenis ancaman serta memiliki potensi bencana yang tinggi.
"Dalam kaitan ini, tugas PMI adalah memberikan edukasi kepada masyarakat untuk siaga menghadapi segala kemungkinan yang terjadi. Ketika musibah datang seringkali tidak dapat kita hindari, namun dengan bersiaga dan mempersiapkan diri tentu lebih baik, sehingga penderitaan dan resiko dapat diminamilisir, " katanya
Selain itu menurut Bupati, kebutuhan darah dari tahun ketahun selalu meningkat, sehingga terpenuhinya kebutuhan darah bagi yang membutuhkan, harus benar-benar diperhatikan oleh PMI.
"Sebagai obat yang tidak dapat dibuat di perusahaan farmasi, darah harus diusahakan stoknya agar tetap terjaga, " tegasnya