JAKARTA - Vaksin Coronavirus Disease (Covid-19) jenis Sinovac telah tiba di Indonesia pada 6 Desember 2020 untuk tahap awal pengiriman sebanyak 1, 2 juta dosis dari tiga juta dosis yang direncanakan.
Sesuai rekomendasi ITAGI dan SAGE apabila ketersediaan vaksin terbatas di tahap awal maka target sasaran adalah kelompok berisiko, dalam hal ini tenaga kesehatan beserta tenaga penunjang yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto pada Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI, Kamis (10/12/2020) mengatakan tahap pertama vaksinasi dilakukan terhadap tenaga kesehatan di Jawa dan Bali. Tahap selanjutnya untuk tenaga kesehatan di luar Jawa dan Bali.
“Kemasan vaksin dalam bentuk single dose vial dan pemberian sebanyak dua dosis per orang dengan interval pemberian 14 hari (jarak pemberian dosis pertama ke dosis kedua). Maka vaksin 1, 2 juta dosis tersebut diberikan kepada 600 ribu orang, ” kata Menteri Terawan.
Sasaran penerima vaksin adalah kelompok tenaga kesehatan di fasilitas layanan kesehatan baik rumah sakit, Puskesmas, fasilitas layanan kesehatan TNI dan Polri di Jawa dan Bali. Usulan Jawa dan Bali mempertimbangkan adanya kasus Covid-19 yang tinggi.
Juga besarnya populasi penduduk Indonesia di Pulau Jawa dan Bali. Kemudian sebanyak 1, 8 juta dosis vaksin tahap selanjutnya diberikan kepada seluruh kelompok tenaga kesehatan di provinsi lainnya.
Pemerintah Indonesia menjadikan vaksinasi sebagai bagian dari strategi penanggulangan pandemi Covid-19. Pemerintah hanya akan menyediakan vaksin yang terbukti aman dan lolos uji klinis sesuai rekomendasi.
Setelah datangnya vaksin Covid-19 ke Indoneisa, selanjutnya vaksin akan didistribusikan ke daerah setelah mendapatkan sertifikat pengujian dari Badan POM, dan baru dapat digunakan setelah mendapat izin darurat atau Emergency Use Autorization (EUA) dari Badan POM.(***)