JAKARTA - Fokus Kerja untuk DKI, itulah prinsip Anies. Ada 23 janji yang harus dituntaskan. Dengan begitu, kerja terencana dan terukur. Menuntaskan tugas sesuai yang dijanjikan, itu tanggung jawab pemimpin.
Dimita tanggapannya soal pemilu 2024, Anies selalu menjawab: itu masih jauh. Yang di hadapan mata adalah tugas sebagai gubernur DKI yang harus dituntaskan. Banyak pekerjaan yang belum selesai, dan 2022 harus diselesaikan. Karena 2022 adalah masa akhir jabatan Anies Baswedan.
Banyak pihak mendesak Anies membuat timses. Setidaknya tim media sebagaimana Ganjar Prabowo dan Ridwan Kamil. Anies enggan menanggapi. Orang-orang di lingkaran Anies dan para kolega sadar bahwa Anies ingin fokus menuntaskan kerja di DKI. Biarlah rakyat yang menilai atas kinerjanya. Setelah itu, serahkan sepenuhnya kepada rakyat. Karena negara ini milik rakyat. Kira-kira begini kesimpulannya: "jangan bodohi rakyat dengan banyak polesan buatan".
Ternyata, Anies benar. Hasil kerja adalah bukti sesungguhnya siapa dirinya. Rakyat melihat dan menilai itu. Fokus kerja sebagai gubernur telah mendapat apresiasi, tidak saja dalam bentuk penghargaan dari sejumlah lembaga, tapi juga respon positif dari rakyat.
Berdasarkan hasil dari sejumlah lembaga survei, Anies menempati posisi tertinggi. Top Score. Disusul kemudian oleh Prabowo Subianto, lalu Ganjar Pranowo.
Selain semangat, fokus dan hasil kerja, tentu ada faktor lain yang membuat rakyat memilih Anies. Diantaranya adalah cara berkomunikasi, kesediaannya berkolaborasi dengan semua pihak, pola kepemimpinannya yang merangkul, kemampuannya berbicara di forum-forum internasional, kesabaran dan kematangannya dalam menghadapi kritik, dll.
Berdasarkan salah satu survei, mayoritas masyarakat menginginkan pemimpin masa depan itu laki-laki, sipil, kepala daerah, berpengalaman, berprestasi dan non partai. Dan ini ada di dalam diri Anies. Linier dengan hasil survei bahwa Anies Top Score.
Banyak pendukung yang kemudian tidak sabar. Gatel rasanya melihat Anies yang enggan bicara dan merencanakan agenda 2024. Akhirnya sejumlah masyarakat berinisitif sendiri dan membuat kelompok-kelompok relawan. Di Jakarta, Banten dan Jawa Timur, berdiri Relawan Jarnas (Jaringan Nasional). Di Makassar Sulawesi Selatan ada Kelompok Milenial ABW. Di Solo ada Joglo ABW. Joglo ABW adalah wadah eks pendukung Jokowi yang akan ikut memenangkan Anies di 2024.
Bagaimana dengan presiden Jokowi? Apakah akan support Anies? Kalau pendukungnya sudah dukung Anies, mungkinkah tanpa restu? Presiden Jokowi orang yang sangat rasional dalam kalkulasi politik. Disamping hubungan Anies dan Jokowi memang tidak ada masalah. Artinya, baik-baik saja.
Sepertinya, kelompok-kelompok relawan ini akan terus tumbuh di berbagai daerah. Mirip presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di tahun 2004, dan presiden Jokowi di tahun 2014.
Sebagaimana banyak prediksi, Anies memiliki performence yang potensial untuk menjadi rising star di tahun 2024. Bagaimana Anies menjaga performence itu, meningkatkan hasil kinerjanya, dan tidak berbuat kesalahan yang fatal ini yang terpenting. Jika tiga hal ini dipenuhi, peluang Anies jadi RI 1 tahun 2024 akan makin lapang.
Jakarta, 24 Mei 2021
Tony Rosyid
Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa