JAKARTA - Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Ainun Na’im, melantik dua Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, satu Pejabat Fungsional Ahli Utama dan 29 Pejabat Pimpinan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah I sampai dengan Wilayah XV.
Selain dalam rangka rotasi jabatan, Ainun Na’im mengatakan pelantikan pimpinan LLDIKTI Wilayah I - XV merupakan konsekuensi dari perubahan organisasi dan tata kerja LLDIKTI sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi.
“Semoga pejabat yang dilantik selalu diberi petunjuk dan kekuatan untuk dapat melaksanakan amanat dengan baik, ” kata Ainun dalam sambutannya di Jakarta, Rabu (30/09/2020).
Sementara itu, dua Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang dilantik adalah Santi Ambarukmi sebagai Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini, dan Praptono sebagai Direktur Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan. Keduanya berada di bawah lingkungan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.
Kepada para pejabat yang baru dilantik, Ainun menyampaikan organisasi yang dipimpin harus semakin luwes guna menghadapi perubahan yang semakin cepat.
“Hal itu tidak hanya mensyaratkan inovasi dalam pelaksanaan pekerjaan, namun juga dinamika pergerakan pegawai untuk memenuhi kebutuhan kompetensi dan kualifikasi jabatan sesuai dengan perubahan di dalam organisasi, ” ujar Ainun.
Di samping itu, berdasarkan keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 50/M Tahun 2020, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Totok Suprayitno dilantik menjadi Pejabat Fungsional Ahli Utama sebagai Analis Kebijakan Ahli Utama Kemendikbud.
“Kami mengucapkan terima kasih atas jasa-jasa selama melaksanakan tugas. Di hadapan Saudara, masih terhampar luas berbagai bidang abdi yang menanti pengabdian Saudara, ” ujar Ainun.
Kepada seluruh pejabat yang dilantik, Ainun berharap dapat berkontribusi secara optimal dalam memberikan layanan pendidikan dan kebudayaan.
“Marilah kita berdoa semoga dinamika perubahan birokrasi dan kondisi bangsa yang kian cepat tidak menghalangi kita untuk mengukir prestasi dan menghasilkan kinerja unggulan demi kemajuan bangsa dan negara, ” ungkapnya.
Di masa pandemi Covid-19, pelantikan dilaksanakan dengan menggunakan dua sistem yaitu sistem tatap muka di mana enam pejabat hadiri secara langsung di Graha Utama Kemendikbud, dan 26 pejabat lainnya melalui video telekonferensi dari daerahnya masing-masing. Selama proses pelantikan berlangsung, seluruh pihak yang hadir secara fisik wajib mengikuti protokol kesehatan di era kenormalan baru yang telah ditetapkan. Selain itu, seluruh pejabat dan petugas yang hadir telah dilakukan rapid test terlebih dahulu guna mencegah penyebaran Covid-19.
“Kita masih dalam situasi menghadapi krisis pandemi Covid-19. Oleh karena itu kita harus tetap berhati-hati dalam melaksanakan protokol kesehatan, menjaga diri kita maupun menjaga masyarakat. Selamat bekerja dan berkarya Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala senantiasa memberikan kekuatan dan petunjuk-Nya kepada kita semua, ” tutupnya. (***)