NGAKALI Konten Film Pendek Ngapak Dari Banjarnegara

    NGAKALI Konten Film Pendek Ngapak Dari Banjarnegara


    BANJARNEGARA - Menjawab tantangan zaman di era digital, dari sekelompok Pemuda yang berdomisili di Desa Kaliwinasuh, Kecamatan Purwareja Klampok, Kabupaten Banjarnegara menjawab tantangan dengan membentuk sebuah channel youtube yang kami berinama NGAKALI Channel.

    NGAKALI dipelopori oleh Rendy Julian dan Gita Arif Vidianto, dengan bermodalkan semangat gotong royong NGAKALI berhasil mempersembahkan konten film pendek yang mungkin masih jauh dari kesan sempurna.



    "NGAKALI Channel adalah sebuah produk film yang berisikan konten film Pendek Ngapak yang kami produksi melalui kanal youtube . Berawal dari keikutsertaan kompetisi Sekolah Pemuda Desa". Kata Rendy Ke Indonesiasatu.co.id, Kamis (15/04/21)

    keduanya menggabungkan dua kemampuan dibidang menulis dan sinematografi. Dibentuk pada bulan Desember 2020 NGAKALI memiliki visi menyajikan film yang humoris, romantis dan edukatif yang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu film anak-anak, remaja dan dewasa.

    Rendy sendiri adalah seorang Aktivis dan Bendum DPP CMMI yang harus meninggalkan jakarta sejak covid-19 dan Gita adalah seorang Photografer, keduanya menjadi korban dari dampak musibah covid-19 yang harus berhenti sejenak dari aktivitas kesehariannya. Waktu luang yang panjang membuat keduanya memunculkan sebuah gagasan membuat film pendek yang terinspirasi dari CINGIRE (Kebumen), dengan bermodalkan satu kamera dan laptop keduanya pelan-pelan berhasil memperoduksi film yang jumlahnya sekarang sudah 16 film.

    " Keterbatasan alat adalah alasan utama NGAKALI dalam menyajikan film pendek, namun keduanya tetap semangat membesarkan NGAKALI demi memberi sumbangsih sebuah karya untuk daerahnya Banjarnegara dan kepada anak muda di Desa, bahwa segalanya memang butuh modal untuk berkarya namun jangan jadikan kekurangan materi sebagai alasan untuk berhenti berkarya". Imbuhnya

    Demikian Rendy dan gita menyampaikan harapam yang penuh, agar karyanya bisa diterima oleh masyarakat luas, karena biar bagaimanapun karya anak Desa perlu didukung agar anak-anak muda di belahan  Desa mau terlibat langsung untuk berkreativitas yang bisa membawa perubahan  bagi Desanya sendiri. ( FERI )

    Updates

    Updates

    Artikel Sebelumnya

    Sekda Bagikan Bingkisan Idul Fitri untuk...

    Artikel Berikutnya

    Novita Wijayanti Apresiasi Progres Pembangunan...

    Berita terkait