Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono: Ini Delapan Hal Pokok Wujudkan Indonesia Maju dan Unggul

    Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono: Ini Delapan Hal Pokok Wujudkan Indonesia Maju dan Unggul
    Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono

    JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, terdapat delapan hal pokok atau persyaratan dasar untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai Negara Maju dan Unggul dimana salah satunya adalah pembangunan infrastruktur yang merata sebagai pemacu pertumbuhan ekonomi.

    "Sejatinya, Kementerian PUPR tidak hanya bertanggung jawab pada hal tersebut, tetapi juga ikut bertanggung jawab terhadap upaya pemenuhan persyaratan lainnya, yakni pendidikan yang berkualitas agar kita bisa mengoptimalkan bonus demografi, kesehatan masyarakat yang baik dan terjamin, peningkatan produktivitas kerja, pengelolaan Sumber Daya Alam yang baik, berwawasan lingkungan dan berkesinambungan, pengembangan dan inovasi teknologi, pemberantasan korupsi, serta niat dan keteguhan tekad, " kata Menteri Basuki melalui siaran pers yang diterima Minggu (20/9/2020).

    Dalam mendukung pendidikan yang berkualitas dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), Menteri Basuki menyatakan Kementerian PUPR telah mendirikan Politeknik Pekerjaan Umum di Semarang dan mengembangkan Program Super Spesialis bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Diponogoro (UNDIP) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) di bidang-bidang keilmuan dan rekayasa yang penting untuk dikuasai dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.

    "Dengan Program Master Super Spesialis ini, saya sangat berharap kita bisa menghasilkan banyak “Arvila Delitriana” di berbagai bidang infrastruktur PUPR. Beliau adalah sosok alumni ITB yang sangat kita kagumi karena ketekunan, profesionalisme dan karya-karyanya, termasuk dalam perancangan Jembatan Lengkung LRT Kuningan, " kata Menteri Basuki.

    Untuk mendukung kesehatan masyarakat yang baik dan terjamin, Menteri Basuki menyatakan, pada tahun 2015-2019 Kementerian PUPR telah melaksanakan amanat RPJMN yang dituangkan dalam Rencana Strategis Kementerian PUPR 2015-2019 dengan capaian rata-rata di atas target yang telah ditetapkan salah satunya untuk pemenuhan layanan infrastruktur dasar yang layak.

    "Telah dibangun SPAM lebih dari 25 ribu liter/detik, penanganan permukiman kumuh perkotaan lebih dari 32 ribu Ha, untuk layanan sanitasi dan persampahan sekitar 10 juta Kepala Keluarga (KK). Di bidang perumahan telah dibangun 4, 8 juta unit rumah layak huni sebagai bagian dari Program Sejuta Rumah, " ujarnya.

    Ditambahkan Menteri Basuki, untuk pembangunan infrastruktur PUPR lainnya pada 2015-2019 yakni di bidang Sumber Daya Air (SDA), telah dilaksanakan pembangunan 61 bendungan/waduk dimana 16 diantaranya telah selesai dan dioperasikan, pembangunan 1.088 embung, pembangunan jaringan irigasi baru lebih dari 1 juta Ha, rehabilitasi jaringan irigasi 3 juta Ha, pembangunan pengaman pantai 1.485 Km, serta pengendali sedimen dan lahar telah terbangun 330 buah.

    Sedangkan untuk meningkatkan konektivitas, Menteri Basuki mengatakan telah dibangun Jalan Nasional sepanjang 3.867 Km, Jalan Tol 1.500 Km, dan jembatan sepanjang 58.346 m.

    "Khusus untuk pembangunan jembatan, saya sampaikan ke depannya agar terus diberikan sentuhan arsitektural (art). Seperti pada jembatam Youtefa yang ada ornamen ciri khas daerah Papua. Juga untuk jembatan Batam Bintan yang akan dibangun dengan KPBU, agar ada sentuhan seninya, " pesannya.

    Menteri Basuki menyampaikan dalam setiap pembangunan infrastruktur, mulai dari tahap survei, investigasi, desain, pembebasan tanah, konstruksi, hingga operasi dan pemeliharaan harus senantiasa memperhatikan dan memenuhi aspek-aspek secara sosial diterima oleh masyarakat (socially acceptable), secara ekonomi menguntungkan (economically viable), dan ramah lingkungan (environmentally sound). Hal tersebut sebagai dukungan pengelolaan Sumber Daya Alam yang baik.

    "Sebagai contoh ke depannya pembangunan jalan tol tidak diupayakan tidak lagi akan ada yang membelah bukit, namun dengan membuat terowongan (tunnel) seperti rencana Jalan Tol Pekanbaru-Padang untuk menembus bukit barisan. Kita akan perhatikan betul aspek ramah lingkungan, " ujarnya.

    Untuk mendukung pengembangan inovasi dan teknologi, Menteri Basuki menekankan pentingnya penggunaan hasil inovasi produk dalam negeri. "Contohnya saya paksa pembelian Excavator dari Pindad, setiap tahun Kementerian PUPR beli. Sekarang produknya mulai berinovasi, sudah ada excavator kecil dan excavator amphibi, " tuturnya.

    Sedangkan untuk peningkatan produktivitas kerja, pemberantasan korupsi, serta niat dan keteguhan tekad, Menteri Basuki mengungkapkan mengembangkan budaya kerja dalam sistem manajemen di Kementerian PUPR yakni dengan membangun pemahaman atas business process yang utuh dari hulu ke hilir, program-program kegiatan yang tersusun dengan sistematis dan fokus, pengambilan keputusan yang cepat, tegas, dan berani menanggung resiko, membangun Team Work yang Solid dan irama kerja Rock and Roll, serta pengawasan yang detail dan konsisten. (Foto:Biro Komunikasi Kementerian PUPR)

    JAKARTA PUPR
    Tony Rosyid

    Tony Rosyid

    Artikel Sebelumnya

    Sekjen Kemendikbud Ainun Na’im: Ini Petunjuk...

    Artikel Berikutnya

    Novita Wijayanti Apresiasi Progres Pembangunan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Arus Mudik Nataru 2024-2025, Polri : Situasi Aman dan Terkendali
    Mendekap Sukacita Natal, Ibadah Bersama Warga Binaan Nasrani di Rutan Balikpapan
    Pasca Pilkada Aman, Polda NTB Gelar Silaturahmi dan Bakti Sosial di Sumbawa Barat
    Kanit Sabhara Polsek Tirtajaya Sambangi Desa Pisangsambo pada malam hari serta menyampaikan Pesan-pesan Kamtibmas
    Bupati Barru Tinjau Dapur Umum Pasca Banjir, Pastikan Kebutuhan Makanan untuk Pengungsi Terpenuhi

    Ikuti Kami