JAKARTA - Indonesia kembali kedatangan vaksin tahap ke-41 yang berjumlah 5 juta dosis. Vaksin dengan merek CoronaVac dari Sinovac yang tiba hari ini di tanah air berupa vaksin jadi (finish product).
Menurut Sekretaris Perusahaan sekaligus Juru Bicara COVID-19 Bio Farma, Bambang Heriyanto, untuk vaksin dengan skema bilateral dengan Sinovac, Bio Farma akan mendapatkan 25 juta dosis sampai dengan akhir Agustus 2021 mendatang.
“Bio Farma kembali menerima vaksin COVID-19, dari Sinovac, AstraZeneca bantuan Kerajaan Belanda dan AstraZeneca bilateral dalam bentuk finish product. dari Sinovac sebanyak lima juta dosis, dan dari AstraZeneca baik dari bantuan Pemerintah Belanda maupun bilateral, masing-masing sebanyak 450 ribu dosis dan 567 ribu dosis, " ujar Bambang, Jumat (20/08/2021).
Untuk vaksin dari Sinovac, sebelumnya pada tanggal 13 Agustus 2021 dan 16 Agustus 2021, Bio Farma sudah menerima vaksin ini masing - masing lima juta dosis. Dengan demikian, jumlah vaksin dari Sinovac dalam kemasan finish product sudah diterima sebanyak 15 juta dosis dari 25 juta dosis yang akan diterima Bio Farma hingga akhir Agustus 2021 mendatang.
“Kedatangan berikutnya direncanakan pada tanggal 23 Agustus 2021 dan 27 Agustus 2021, masing-masing sebanyak lima juta dosis, sehingga sampai akhir Agustus 2021 ini akan lengkap terkirim ke Bio Farma sebanyak 25 juta dosis, " ujar Bambang.
Untuk jumlah vaksin COVID-19 yang terdistribusi, terhitung sampai dengan tanggal 19 Agustus 2021, adalah sebanyak 111, 84 juta dosis, terdiri dari Coronavac tiga juta dosis, COVID-19 Bio Farma, sebanyak 85, 97 juta dosis, AstraZeneca dengan skema COVAX, Bilateral dan Hibah sebanyak 15, 35 juta dosis, Moderna sebanyak 7, 5 juta dosis.
Untuk stok vaksin COVID-19 di Bio Farma sendiri sebanyak, 11, 8 juta dosis terdiri dari 1, 8 juta dosis yang sudah rilis dan 10 juta dosis CoronaVac yang masih menunggu rilis. Sehingga dengan kedatangan CoronaVac hari ini akan menambah jumlah stok vaksin menjadi 16.8 juta dosis.
Selain itu pada bulan Agustus ini akan ada tambahan stok rilis vaksin COVID-19 dari yang diolah di Bio Farma sebanyak 8, 4 juta dosis, dan pada bulan September yad, akan ada lagi tambahan Vaksin COVID-19 Bio Farma sebanyak 23, 3 juta dosis. Bambang melanjutkan, vaksin - vaksin yang diterima tersebut, akan didistribusikan ke 34 provinsi di Indonesia, setelah melewati masa karantina dan proses sampling dan mendapatkan lot release dari Badan POM.
Adapun Vaksin COVID-19 dari Sinovac, sebelumnya pada tanggal 13 Agustus 2021 dan 16 Agustus 2021, Bio Farma sudah menerima vaksin ini masing - masing lima juta dosis. Dengan demikian, jumlah vaksin dari Sinovac dalam kemasan finish product dari Sinovac sudah diterima sebanyak 15 juta dosis dari 25 juta dosis yang akan diterima Bio Farma hingga akhir Agustus 2021 mendatang.
“Kedatangan berikutnya direncanakan pada tanggal 23 Agustus 2021 dan 27 Agustus 2021, masing - masing sebanyak lima juta dosis, sehingga sampai akhir Agustus 2021 ini akan lengkap terkirim ke
Bio Farma sebanyak 25 juta dosis”, kata Bambang.
Sementara Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah menargetkan vaksinasi terhadap lebih 200 juta rakyat Indonesia hingga akhir tahun ini.
"Jika masing-masing vaksinasi membutuhkan 2 dosis, maka dibutuhkan sekitar 400 juta dosis vaksin, " ujar Menkes Budi.
Untuk itu, pemerintah terus berupaya memenuhi kebutuhan vaksin. Seperti pada tahap ke-38, 39, dan 40, pemerintah kedatangan vaksin merek AstraZeneca lewat skema hibah dari Belanda sejumlah 450.000 dosis vaksin, vaksin merek Pfizer lewat pembelian langsung sejumlah 1.560.780 dosis, dan AstraZeneca lewat skema pembelian langsung sejumlah 567.500 dosis vaksin. Vaksin Pfizer dengan merek COMIRNATY ini juga telah memperoleh Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan POM pada 14 Juli 2021, sehingga bisa langsung distribusikan dan suntikkan kepada masyarakat.
“Ada 4 vaksin yang kita lakukan pembelian langsung, yaitu Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax. Dari 4 merek vaksin ini, 3 diantaranya telah mengirimkan vaksinnya. Sinovac sejak Januari lalu, kemudian AstraZeneca dan Pfizer mulai dikirimkan pada bulan Agustus ini.
Diharapkan, hingga akhir tahun ini, kita mendapatkan 50 juta dosis Pfizer dan 20 hingga 30 juta dosis AstraZeneca dari skema pembelian langsung, ” ujar Budi.
Dia menambahkan, skema kedatangan vaksin lainnya adalah lewat skema multilateral lewat kerjasama GAVI/WHO. “Sejauh ini lewat skema GAVI kita telah menerima vaksin AstraZeneca dan juga nanti nya akan menerima Pfizer dan Sinopharm lewat skema serupa. Pfizer yang datang tadi siang sejumlah 1, 56 juta dosis lewat pembelian langsung dan pada bulan ini juga akan terima 4, 6 Juta dosis vaksin Pfizer lewat skema GAVI.
Indonesia juga menerima vaksin lewat skema hibah dari negara sahabat. Salah satunya yang datang hari ini, 450 ribu dosis vaksin AstraZeneca dari Belanda. “Yang dilakukan oleh pemerintah belanda akan sangat bermanfaat bagi akselerasi program vaksinasi COVID-19 di Indonesia, dan akan menjadi contoh, bahwa untuk bisa menyelesaikan pandemi ini, seluruh rakyat dunia harus memperoleh hak yang sama dalam mengakses vaksinasi, ” kata Budi.(***)