JAKARTA - Sejalan dengan komitmen untuk melaksanakan akselerasi vaksinasi di Indonesia, pemerintah terus berusaha mempermudah masyarakat dalam mengakses informasi
terkait vaksinasi. Untuk itu pemerintah terus mendorong pemanfaatan platform s.id/infovaksin yang berisi informasi lengkap tentang vaksinasi di Indonesia, dari mulai ketersediaan stok, lokasi vaksinasi, dan tata cara pendaftaran vaksinasi.
“s.id/infovaksin ini bukan aplikasi baru, melainkan platform yang menghubungkan berbagai aplikasi terkait dengan penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi Indonesia. Selain mempermudah masyarakat untuk mendapatkan berbagai informasi dalam satu platform, keterangan dan data di dalamnya pun dijamin terpercaya karena semuanya bersumber dari lembaga yang berwenang, ” papar Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G.Plate, Jumat (20/08/2021).
Melalui platform tersebut, publik bisa melakukan pencarian lokasi vaksinasi terdekat, baik yang diselenggarakan secara periodik, maupun yang diselenggarakan oleh fasyankes tetap vaksinasi. Masyarakat hanya perlu masuk ke laman tersebut, memilih menu ‘Lokasi Faskes Vaksinasi’, lalu memilih provinsi dan kabupaten sesuai dengan opsi yang tersedia. Daftar lokasi vaksinasi akan muncul begitu kita menekan pilihan ‘Cari Sekarang’. Selain informasi umum seperti alamat, telepon, jam operasional, serta cara pendaftaran, masyarakat juga dapat menemukan data terkait kategori dan ketersediaan jumlah dosis vaksin. Fitur tersebut juga terhubung dengan peta digital, sehingga memudahkan masyarakat untuk mendatangi lokasi dimaksud. Menteri Johnny menambahkan, informasi aktual tentang lokasi vaksinasi terdekat dan stok vaksin seperti ini sangat dibutuhkan masyarakat.
“Teknologi digital sangat memungkinkan fleksibilitas akses informasi yang komprehensif seperti ini. Sehingga warga tidak perlu lagi merasa bingung bagaimana mendapatkan keterangan yang benar tentang vaksin di lokasi terdekat. Platform ini juga diharapkan dapat membantu aparat dan petugas untuk menjawab pertanyaan warga tentang hal-hal terkait vaksinasi COVID-19, ” ujarnya.
Dalam platform tersebut, informasi dan data pada fitur ‘Lokasi Faskes Vaksinasi’ bersumber dari layanan urun data (crowdsource) https://vaksinasi.id/ dan Control Tower KPCPN. Sementara itu, tautan ‘Ketersediaan Stok Vaksin’ adalah fitur baru yang ditambahkan dan menggunakan sumber dari situs Kementerian Kesehatan di laman https://vaksin.kemkes.go.id/#/alokasi_vaksin.
Laman Kemenkes tersebut memuat data aktual ketersediaan stok vaksin dan selalu diperbarui setiap hari pada pukul 17.00 WIB. Dashboard tersebut berisikan angka ketersediaan vaksin, termasuk penerimaan yang sudah disampaikan di tingkat kabupaten atau kota. Namun, data stok vaksin di dalamnya masih bersifat sementara dan pemerintah terus berupaya memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah untuk memperbarui data tersebut.
Juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi menyatakan, saat ini dashboard vaksin Kemenkes telah diperbarui untuk memudahkan pengguna untuk memantau estimasi ketersediaan stok vaksin dan update data jumlah vaksin berdasarkan wilayah dengan satuan terkecil adalah kabupaten/kota.
“Keterbukaan data dalam dashboard juga dapat mendorong transparansi data vaksinasi. Dengan adanya transparansi dan kemudahan informasi seperti ini, semoga tingkat kepercayaan masyarakat terhadap vaksin terus meningkat. Kemudian pada akhirnya, percepatan vaksinasi dapat terwujud, ” harap Menteri Johnny.
Selain fitur pencarian lokasi dan stok vaksin, melalui media s.id/infovaksin masyarakat bisa mengakses informasi terkait ketersediaan kamar rawat inap, informasi terbaru layanan isoman dan telemedis, data dan situasi COVID-19 Indonesia, serta ketersediaan stok obat terapi di apotik terdekat.
Beragam materi edukasi terkait COVID-19, seperti penjelasan tentang KIPI, vaksin, berita terkini, serta tautan untuk terhubung dengan tanya jawab Ikatan Dokter Indonesia (IDI) juga dapat diakses di dalam platform tersebut.
Menteri Johnny menegaskan, hal yang tak kalah penting adalah adanya fitur guna mengecek dan membuktikan hoaks. Masyarakat bisa memastikan sendiri keabsahan informasi atau berita yang mereka terima melalui mesin pencari yang tersedia dalam fitur tersebut.
“Dengan demikian, selain terus berupaya menyediakan informasi yang benar dan terpercaya, pemerintah juga membantu masyarakat bersikap proaktif dengan menyaring informasi agar untuk dirinya dan orang-orang terdekatnya terhindar dari informasi yang tidak tepat atau hoaks, ” pungkasnya. (***)