JAKARTA - Saat mentari 10 November menyapa di tahun 2024, Hari Pahlawan kembali hadir, membangkitkan gema semangat perjuangan yang sempat tersapu arus zaman. Tapi di tengah hingar-bingar rutinitas, apakah kita masih ingat makna pahlawan? Tentu saja, bukan hanya cerita lawas tentang pengorbanan dan perjuangan, tetapi sebuah seruan hidup untuk menyalakan kembali nyala cinta negeri ini dalam hal yang mungkin dianggap remeh – dengan mencintai produk dalam negeri.
Presiden, para menteri, hingga kepala desa dan walinagari, semua pemimpin di Indonesia punya peran penting dalam menggelorakan nilai-nilai ini. Bukan sekadar pidato atau seremoni meriah yang menjadi tradisi setiap tahun, tetapi aksi nyata yang dimulai dari langkah-langkah sederhana: membeli, memakai, dan mendukung karya anak bangsa.
Saat kita memakai produk buatan negeri sendiri, kita tak hanya merangkul kualitas, tapi juga menambah lapangan kerja, mendukung usaha kecil yang terus berjuang, dan mendorong devisa untuk tidak menguap ke luar negeri. Ini adalah wujud cinta yang tak bersyarat – cinta pada negara, pada bangsa, dan pada tanah air.
Bayangkan sejenak, jika seluruh pemimpin hingga masyarakat turut bangga memakai produk lokal. Setiap produk yang dibeli adalah satu langkah menuju kemandirian ekonomi, satu sumbangsih kecil untuk membawa bangsa ini berdiri tegak di atas kaki sendiri. Inilah bentuk perjuangan modern, di mana kita tidak lagi mengangkat senjata, tetapi menyelamatkan ekonomi bangsa melalui dompet dan pilihan kita.
Maka, inilah Hari Pahlawan yang sejati. Bukan sekadar tanggal di kalender, tetapi seruan untuk terus menggerakkan ekonomi nasional dan membuka lapangan kerja bagi putra-putri bangsa. Mari jadikan 10 November sebagai momen untuk memupuk kecintaan kita pada tanah air. Mari mulai dari diri kita sendiri, dan siapa tahu, langkah kecil ini akan menjadi langkah besar untuk masa depan Indonesia.
Jakarta, 10 November 2024
Hendri Kampai
Co Founder SolarBitSystems (CDN Based Technology for Information Systems Backbone)