Disetujui BPOM, Ini Panduan Lengkap 'Mix-Match' Booster Vaksin COVID-19

    Disetujui BPOM, Ini Panduan Lengkap 'Mix-Match' Booster Vaksin COVID-19
    Panduan Booster Vaksin Corona Menurut BPOM

    JURNALIS.ID - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menyetujui 5 jenis vaksin COVID-19 yang akan digunakan sebagai booster. Masing-masing telah ditentukan apakah akan diberikan secara homolog (untuk penerima vaksin primer jenis yang sama) atau heterolog (untuk penerima vaksin primer jenis yang berbeda).

    Kelima jenis vaksin COVID-19 yang telah mendapat emergency use authorization (EUA) dari BPOM adalah sebagai berikut:

    • Sinovac (CoronaVac atau Vaksin COVID-19 Bio Farma)
    • Vaksin Pfizer (Comirnaty)
    • Vaksin AstraZeneca (Vaxzevria dan Kconecavac)
    • Vaksin Moderna
    • Vaksin Zifivax (Anhui).

    Pemberian booster vaksin COVID-19 didasari oleh data imunogenesitas yang menunjukkan penurunan hingga di bawah 30 persen setelah 6 bulan pemberian vaksin primer (dosis 1-2). Sementara itu, kekebalan yang cukup masih dibutuhkan di tengah ancaman varian Omicron.

    Dari kelima vaksin COVID-19 yang sudah disetujui sebagai booster, BPOM menjabarkan kesesuaian antara jenis vaksin booster dengan jenis vaksin primer, sebagai berikut.

    1. Vaksin Sinovac
    Dikenal juga sebagai vaksin CoronaVac atau Vaksin COVID-19 Bio Farma, Sinovac menjadi vaksin COVID-19 pertama yang mendapat izin sebagai booster homolog.

    • Booster diberikan dalam 1 dosis (full dose), minimal 6 bulan setelah vaksinasi lengkap
    • Usia minimal 18 tahun
    • Meningkatkan titer antibodi netralisasi 21-35 kali dalam 28 hari setelah booster
    • Diberikan pada penerima vaksin primer (dosis 1-2) Sinovac.

    2. Vaksin Pfizer
    Nama resminya adalah vaksin Comirnaty, diberikan sebagai booster vaksin COVID-19 homolog.

    • Booster diberikan dalam 1 dosis (full dose), minimal 6 bulan setelah dosis lengkap
    • Usia 18 tahun ke atas
    • Meningkatkan titer antibodi netralisasi dalam sebulan setelah booster 3, 29 kali lebih tinggi dibanding pada 28 hari setelah vaksinasi primer (dosis 1-2)
    • Diberikan pada penerima vaksin primer Pfizer

    3. Vaksin AstreZeneca
    Memiliki nama dagang Vaxzevria dan Kconecavac, diberikan sebagai booster homolog.

    • Booster diberikan dalam 1 dosis (full dose), minimal 6 bulan setelah dosis lengkap
    • Usia 18 tahun ke atas
    • Meningkatkan titer antibodi IgG dari 1792 menjadi 3746
    • Diberikan pada penerima vaksin primer AstraZeneca

    4. Vaksin Moderna
    Dari kelima vaksin booster yang sudah disetujui BPOM, Moderna menjadi satu-satunya vaksin COVID-19 yang diberikan setengah dosis (half dose) sebagai booster. Vaksin ini juga bisa diberikan sebagai booster homolog maupun heterolog.

    • Diberikan half dose, sekurang-kurangnya 6 bulan setelah dosis lengkap
    • Usia 18 tahun ke atas
    • Meningkatkan respons imun antibodi netralisasi 12, 99 kali setelah booster vaksin homolog
    • Diberikan pada penerima vaksin primer (dosis 1-2) Moderna (homolog), atau AstraZeneca, Pfizer, dan Janssen/Johnson & Johnson (heterolog).

    5. Vaksin Zifivax
    Merupakan vaksin buatan Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical yang disetujui sebagai booster vaksin heterolog untuk penerima vaksin primer Sinovac atau Sinopharm.

    • Diberikan full dose minimal 6 bulan setelah vaksin dosis lengkap
    • Usia 18 tahun ke atas
    • Meningkatkan titer antibodi netralisasi lebih dari 30 kali
    • Diberikan pada penerima vaksin primer Sinovac dan Sinopharm (heterolog).

    simalungun sumut
    Updates.

    Updates.

    Artikel Sebelumnya

    Ingat! Mulai 30 April 2022 Siaran TV Digital...

    Artikel Berikutnya

    Novita Wijayanti Apresiasi Progres Pembangunan...

    Berita terkait