Mataram NTB - Untuk menjamin pangan olahan dari bahan berbahaya selama bulan Ramadhan Balai Besar Pengawas Obat Dan Makanan ( BBPOM ) wilayah Nusatenggara barat akan melakukan pengecekan secara langsung makanan yang dijual oleh baik pedagang tetap maupun pedagang musiman yang hanya berjualan makanan untuk berbuka pada saat bulan Ramadhan.
Makanan buka puasa yang kerap disebut sebagai Takjil ini akan bermunculan selama bulan Ramadhan, beraneka ragam pangan olahan yang dijual untuk takjil ini, dan ini terjadi di hampir setiap daerah yang mayoritas muslim. Tak terkecuali NTB, diseluruh kabupaten kota di NTB bermunculan pedagang pangan olahan untuk takjil ini di beberapa titik, baik makanan olahan daerah sampai ke makanan olahan nasional.
Untuk menjamin bahwa pangan olahan takjil yang dijaja tersebut aman di konsumsi oleh masyarakat, pemerintah dalam hal ini Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan ( BBPOM ) beserta instansi terkait seperti Dikes Provinsi serta kabupaten kota, Disperindag provinsi serta kabupaten kota bersinergi dalam rangka memantau serta menguji secara langsung jenis-jenis pangan olahan yang dijual tersebut, sehingga aman untuk dikonsumsi.
Seperti yang dilaksanakan BBPOM NTB bekerja sama dengan dinas terkait melakukan pengujian dan pengecekan langsung disalahkan salah satu titik penjualan takjil di kota mataram yang dilaksanakan pada hari kamis 15 / 04 /2021 bertempat di jalan Airlangga gomong mataram, tepatnya didepan Apotik Anugrah gomong mataram yang disertakan dengan mobil Laboratorium keliling BBPOM.
Adapun sampel yang diambil menurut ketua tim dari BBPOM NTB Siti Nurkolina S.si Apt kepala bidang Pemeriksaan bahan dan makanan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan menjelaskan bahwa beberapa bahan olahan makanan buka puasa atau takjil yang di uji pada saat ini secara keseluruhan hasilnya negatif atau aman dikonsumsi, "jelasnya" .
Namun Siti Nurkolina tetap menghimbau baik kepada pedagang maupun pembeli untuk selalu waspada, harus teliti serta harus faham bahan - bahan apa saja yang aman dikonsumsi, dan khusus kepada pedagang Siti juga berharap agar dalam mengolah bahan dan makanan yang akan dijadikan makanan takjil ini jangan sampai menggunakan bahan-bahan berbahaya seperti : Boraks, Rodhamin B, Formalin, serta Methanyl yellow karna dapat membahayakan orang lain, "Ungkapnya".
Oleh karena kegiatan pengujian ini dilaksanakan saat pandemi covid-19, maka seluruh tim yang bertugas juga menghimbau kepada seluruh pedagang dan pembeli agar tetap menerapkan prokes. "Ibu-ibu tetap pake masker ya, jaga selalu kebersihan, makanan yang di jual jangan biar kan terbuka ya bu", begitu pesan ibu siti pada pedagang.
Diakhir kegiatan ibu Kepala bidang menyampaikan kepada seluruh awak media bahwa kegiatan seperti ini akan rutin dilaksanakan dan bahkan khusus dibulan Ramadhan kegiatan semacam ini akan lebih sering dilakukan dan tidak hanya di kota mataram saja tetapi ini dilakukan di seluruh kabupaten kota di NTB ini, Ungkap Siti.(Adbravo)