Bawa Isu Energi Baru Terbarukan, Teknik Elektro Universitas Mercu Buana Laksanakan PKM di Penang Malaysia

    Bawa Isu Energi Baru Terbarukan, Teknik Elektro Universitas Mercu Buana Laksanakan PKM di Penang Malaysia

    MALAYSIA - Bawa isu energi baru dan terbarukan, Teknik Elektro FT Universitas Mercu Buana melaksanakan pengabdian kepada masyarakat (PKM) di pulau Penang, Malaysia. PKM internasional ini berlangsung dari 27 - 29 Januari 2024.

    Pengabdian kepada masyarakat ini memberikan pengetahuan dan keterampilan khususnya dalam bidang Teknik Elektro khususnya potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). 

    Kegiatan ini melibatkan masyarakat Indonesia yang tinggal di Pulau Penang yang tergabung dalam komunitas Pertubuhan Masyarakat Indonesia (PERMAI). Kolaborasi ini menciptakan suatu forum diskusi yang komprehensif yang melibatkan peserta dari pekerja di bidang manufaktur.

    "Melalui kerjasama ini diharapkan bisa memberikan kontribusi positif kepada masyarakat sekaligus mengembangkan potensi sumber daya manusia di bidang teknologi dan elektro, " jelas Prof Setyo, salah seorang pemateri dari Universitas Mercu Buana Jakarta.

    Tampil sebagai pembicara dalam kegiatan ini para Profesor dan doktor di bidang Teknik Elektro dari Universitas Mercu Buana, diantaranya Prof. Dr. Andi Adriansyah, Prof. Dr.-Ing. Mudrik Alaydrus, Prof. Dr. Setiyo Budiyanto, Dr. Heru Suwoyo, Dr. Yudhi Gunardi, dan Dr. Dian Widi Astuti.

    Pengetahuan dan pengalaman praktis disampaikan kepada para peserta. Materi yang disampaikan mencakup berbagai aspek teknologi elektro, mulai dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya hingga pengaplikasiannya yang menghasil efisiensi dan penghematan biaya operasional

    Kegiatan PKM kali ini tidak hanya berfokus pada aspek akademis, namun juga memperhatikan dampak sosial dan kesejahteraan masyarakat. Secara bersama-sama, PERMAI, Universitas Mercu Buana, dan mitra merancang program-program inovatif yang dapat membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat sesuai dengan budaya Universitas Mercu Buana yaitu Integritas, Inovatif, Harmoni.

    Acara ini berlangsung dalam suasana kekeluargaan, kegiatan pengabdian kepada masyarakat dari Teknik Elektro Universitas Mercu Buana disambut hangat oleh Wanton Saragih Konjen RI di Penang, Malaysia.

    Diceritakan Wanton Saragih, Pulau Pinang adalah sebuah negara bagian di Malaysia di pantai barat laut Semenanjung Malaysia merupakan negara bagian paling urban dengan lebih dari 1, 74 juta penduduk dalam wilayah 1.094 km2. Mayoritas ekonominya berasal dari perdagangan.

    Terdapat sekitar 1, 67 juta pekerja migran Indonesia, baik dalam sektor formal maupun nonformal, berada di Malaysia, dengan Pulau Pinang menjadi salah satu tujuan utama. Masyarakat Indonesia yang berada di Malaysia berhimpun dalam suatu komunitas dengan nama PERMAI.

    PERMAI adalah singkatan dari Pertubuhan Masyarakat Indonesia di Pulau Pinang Malaysia, adalah NGO Non Politik Non Pemerintah yang fokus pada Sosial Edukasi dan Kebudayaan, dengan anggotanya mencakup berbagai kalangan seperti expatriat, pebisnis, dosen, guru, mahasiswa, pelajar, dan pekerja di Malaysia.

    Saat dihubungi Indonesiasatu.co.id mengenai pengabdian kepada masyarakat (PKM) internasional ini, Prof. Dr. Andi Adriansyah salah seorang ahli teknik elektro yang juga Rektor Universitas Mercu Buana mengatakan, Energi Baru dan Terbarukan adalah solusi bagi masalah lingkungan saat ini, terutama untuk mengurangi polusi udara akibat pembakaran fosil yang menghasilkan karbon dioksida, dan efek rumah kaca.

    "Pada PKM kali ini kita memberikan pengetahuan dan keahlian kepada masyarakat tentang PLTS, karena negata kita dan kawasan Asia Tenggara sebagai negara tropis mempunyai sumber daya tenaga surya yang berlimpah, sekarang bagaiman kita bisa memanfaatkan teknologi untuk menghasilkan dan memanfaatkan energi yang bebas polusi ini, " jelas Andi. (***)

    penang malaysia indonesia universitas mercu buana teknik elektro
    Updates.

    Updates.

    Artikel Sebelumnya

    Saiful Chaniago: Lalai Sumpahnya, Presiden...

    Artikel Berikutnya

    Hendri Kampai: Macan Versus Banteng di Antara...

    Berita terkait