Bapas NK Kirimkan Pegawai dalam Pelatihan Smart Prison Video Surveillance Training

    Bapas NK Kirimkan Pegawai dalam Pelatihan Smart Prison Video Surveillance Training
    Bapas NK Kirimkan Pegawai dalam Pelatihan Smart Prison Video Surveillance Training

    Nusakambangan - Pelatihan adalah kegiatan melatih atau mengembangkan suatu keterampilan dan pengetahuan kepada diri sendiri atau orang lain, yang terkait dengan kompetensi tertentu yang dianggap berguna. Keterampilan yang dilatih akan dapat meningkatkan kualitas diri serta dapat meningkatkan kesempatan seseorang untuk melangkah lebih maju dalam karir mereka. Pelatihan yang dapat diikuti dapat berbentuk daring maupun fisik, seperti seminar, on the job training, dan sebagainya.

     

    Selasa (13/12), Direktorat Jendral Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM menyelenggarakan pelatihan bagi para pegawai yang bekerja di Pulau Nusakambangan. Pelatihan yang diselenggarakan memiliki tema "Smart Prison, Overview Solusi Smart Prison Dalam Rangka Kegiatan Pelatihan Perangkat CCTV dan Kelengkapannya." dimana memberikan gambaran mengenai apa itu Smart Prison dan menjelaskan kepada peserta bagaimana cara penggunaan dan pengoperasian CCTV yang berada dalam sistem Smart Prison. Pelatihan yang diadakan diikuti oleh kurang lebih berjumlah 14 orang dari seluruh UPT Pemasyarakatan Nusakambangan, termasuk Bapas Nusakambangan. Kegiatan ini diadakan di salah satu lapas baru yang saat ini masih dalam tahap pembangunan, yaitu Lapas Ngaseman Nusakambangan. Dirjenpas bekerja sama oleh PT. Maximus Teknologi Indonesia yang merupakan salah satu perusahaan yang menginstall seluruh CCTV dan perangkat lainnya untuk Smart Prison. Acara dimulai pada pukul 10.30 dengan dibuka oleh pihak PT. MTI yaitu Pak Berman selaku pimpinan dari perusahaan tersebut. Setelah itu dilanjutkan dengan sambuatan dari pihak Nusakambangan yang diwakilkan oleh Koordinator Wilayah Nusakambangan, bapak  I Putu Murdiana. Kemudian acara berlanjut dengan foto bersama antara peserta, PT. MTI dan pihak Nusakambangan serta Dirjenpas dan memulai pelatihan mengenai CCTV yang terpasang di Lapas Ngaseman sebagai Pilot Project Smart Prison di Indonesia selain Lapas Gladekan Nusakambangan. Siang harinya, para peserta diajak untuk mencoba sistem yang sebelumnya telah dijelaskan sehingga lebih mengerti mengenai sistem Smart Prison dan dapat mengajarkan ilmu yang telah didapat kepada juniornya atau yang akan menjadi operator di lapas-lapas baru tersebut. Peserta juga diajak untuk berkeliling melihat secara fisik dan nyata bagaimana penempatan CCTV di Lapas Ngaseman serta sistem yang terpasang pada setiap titik yang krusial. Diharapkan sistem Smart Prison ini akan dapat membantu para pegawai, khususnya wali warga binaan, untuk dapat memantau dan menentukan pembinaan yang terbaik serta membantu dalam mengisi SPPN tiap tiap WBP yang menjadi tanggung jawab dari wali tersebut.

    Rifki Maulana

    Rifki Maulana

    Artikel Sebelumnya

    Presiden Hadiri Puncak Peringatan HUT Ke-77...

    Artikel Berikutnya

    Hendri Kampai: Macan Versus Banteng di Antara...

    Berita terkait